"Arilla!" Sebuah teriakan nyaring mengalihkan ketegangan semua orang yang berada di sana.
Arilla tercekat. Gadis itu menghentikan tindakannya. Ia sangat kenal suara itu. Ya, ia sangat familiar dengan suara itu. Perlahan Arilla menoleh ke arah suara berasal.
"Jangan, Rill! Jangan lakukan itu, Sayang! Jangan!" Aryan mengarahkan tangannya ke depan.
Arilla terkesiap. Menatap lelaki itu leka-lekat ... matanya membundar ....
"Ini aku ... aku udah di sini. Aku udah pulang!" Aryan menatapnya penuh kerinduan, perlahan ia melangkah maju.
"Berhenti!" Seru Arilla menatap Aryan, ia merasa terancam.
"Jangan mendekat!" hardiknya.Aryan berhenti. Menatap gadis itu tak percaya.
Arilla balik menatap tajam pada Aryan. "Jangan mendekat!" Ia mundur dengan wajah ketakutan.
"Ini aku Rill ... aku Aryan, liat baik-baik, Sayang!" bujuk Aryan.
Arilla terpaku. Tubuhnya membeku dengan wajah menegang. Apa kata lelaki itu tadi? Benarkah dia adalah Aryan? Aryan kekasihnya? Arilla menatapnya lekat-lekat dengan nafas bergemuruh.
Sesaat kemudian ia rasakan hatinya mulai bergetar. Memastikan kalau dia tidak salah lihat. Perlahan gadis itu melepaskan tabung orange di tangannya. Berpikir keras untuk meyakinkan diri, dan itu membuat kepalanya sakit.
"Ini aku, Rill. Aku pulang. Aku datang buat kamu," tutur Aryan. Suaranya sudah bergetar karna menahan tangis yang mendesak kerongkongannya. Sakit. Ia teramat sakit melihat keadaan sang pujaan hati.
Arilla masih menatapnya lamat-lamat. "Ar ... yan?" lirihnya dengan suara gemetar.
"Ia Rill. Ini aku. Aku pulang, Sayang. Aku kangen banget sama kamu ...." Aryan masih di posisinya. Tak ingin mengejutkan Arilla dengan buru-buru menghampirinya yang tengah kalap.
Arilla masih diam. Menatap lelaki yang sangat ia rindukan itu. Untuk pertama kalinya, ia melihat seseorang yang tidak menatapnya dengan mata kasihan, dengan mata iba atau ketakutan.
Ia melihat cinta dalam sorot mata Aryan. Ia lihat kerinduan mendalam dalam pandangan lelaki itu. Ia rasakan keteduhan yang menyejukkan dari sorot matanya.
Suasana hening. Aryan mematung, tak melepaskan Arilla dari pandangan. Ia sangat merindukan Arilla. Tak sabar ingin segera memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYAN (tamat) Lengkap ✅
Teen Fiction18+ Mengandung adegan kekerasan, hotkiss, vulgar. Yang di bawah umur tidak dianjurkan untuk membaca. Cerita pasaran tentang benci jadi cinta. Ini cerita pertama gue di wattpad. Aryan. Cowok dingin dan arogan yang bertemu gadis judes bernama Arilla...