( 2 ) MASIH DIA

16.4K 564 49
                                    

"Maksud lo, apa sih? Hah?" Arilla menangkis sengit.

"Jangan pura- pura amnesia lo! Gue inget lo siapa. Lo cewek stres kemaren, kan? Nih, lo liat!" Aryan menunjuk pelipis kanannya.

"Gara- gara lo, semaleman gue nggak bisa tidur tau nggak? Bengkak muka gue! Lo kemaren sengaja kan, ngerjain gue? Ha?" Aryan tampak gemas. Emosinya langsung naik mengingat wajah ganteng kebanggaannya bengkak.

"Eh, itu bukan salah gue ya! Siapa suruh lo kebut-kebutan di jalan umum. Baru belajar naik motor aja gaya lo udah kayak pembalap. Amatiran juga!" Arilla tak mau kalah.

"Eee, masih nyolot juga ni cewek? Jelas- jelas elo yang salah ! Gara- gara ketololan lo, gue hampir sekarat dikeroyok masa!"

"Iiihhh! jangan nunjuk- nunjuk gue!" Arilla menangkis tangan Aryan yang menuding- nuding dirinya.

"Harusnya lo nggak sekasar itu sama orang yang lo celakain! Masih bagus gue nggak minta ganti rugi! Bukannya minta maaf, lo malah maki- maki gue, lo nggak punya perasaan ya ...?" Arilla masih ngotot. Judes habis- habisan.

"Diem lo!" Aryan menangkis sengit.

"Lo yang harusnya minta maaf!! Gara- gara lo, muka ganteng gue sampe ditonjok orang! Kalo aja kemaren enggak ada yang nolongin, gue nyaris aja dibakar massa, tau enggak?" hentak Aryan geram.

"Lebay! Baru dijitak dikit aja udah so' drama! Kebanyakan nonton berita kriminal lo!" komentar Arilla mencibir.

"Lebay lebay, pala lo!" Aryan makin marah. "Asal lo tau ya, kalo gue mau, gue bisa aja nuntut lo. Ngerti!" ancamnya berang.

Arilla tersenyum kecut. "Tuntut aja! Gue enggak takut! Orang gue enggak salah kok! Justru lo yang bakal diciduk, karna maki- maki pejalan kaki tak berdosa kayak gue!" balas Arilla.

"Huh? Pasal apaan tuh? Dari muka judes lo aja, udah keliatan dosa lo banyak!" sergah Aryan sengit.

"Eh, sembarangan lo ! Ngaca dong ngacaaa! Lo lebih parah dari gue! Udah salah, ngotot lagi! Percuma lo sekolah juga kalo enggak bisa bersikap sebagai pelajar yang baik! Jadi preman aja sana! Lebih pantes!" Arilla benar- benar kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, sembarangan lo ! Ngaca dong ngacaaa! Lo lebih parah dari gue! Udah salah, ngotot lagi! Percuma lo sekolah juga kalo enggak bisa bersikap sebagai pelajar yang baik! Jadi preman aja sana! Lebih pantes!"
Arilla benar- benar kesal. Bibirnya meruncing saking marahnya.

"Lo bener- bener ya? Sayang aja lo cewek, kalo cowok udah gue tampar juga lo!"

"Tampar! Ayo tampar!!" Arilla menyodorkan pipinya tanpa gentar.
Hingga Aryan harus mundur selangkah menghindarinya.

Lelaki itu tercekat. Apa yang dilakukan gadis itu membuat Aryan bisa mencium dengan jelas wangi parfum yang dikenakannya. Hingga untuk sesaat Aryan merasa kehilangan fokus.

"Lo bisa gue tuntut dengan tuduhan kekerasan sama perempuan!" sambung Arilla.

"Beneran gila ni cewek! Mimpi apa si gue, sampe ketemu kuntilanak siang bolong begini?" pikir Aryan heran.

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang