( 69 ) ENDING

12.1K 381 84
                                    


Hari kelulusan sekolah tiba. Ray dan Kirani juga bersiap untuk pergi ke acara itu.

"Raan ... Ranii ...!" Ray memanggil istrinya itu dari dalam kamar seraya merapikan kemeja yang sedang ia kenakan.

"Iya sebentar. Kamu ini kayak anak kecil pagi-pagi teriak-teriak begitu. Malu sama anak-anak!" Kirani muncul dari luar kamar menghampiri suaminya.

"Kamu dari mana? Mana jas dan dasi aku?"

"Ya ampun, Ray ... aku sudah siapkan semuanya di atas tempat tidur. Lagi pula yang mau lulus SMA itu Aryan. Kenapa kamu yang ganjen?" Kirani tertawa.

"Aaahh ... aku tak mau kalah keren dari Aryan hari ini. Arill harus lihat kalau ayahnya lebih tampan dari pacarnya!" kelakar Ray.

Kirani tertawa. Ia membantu suaminya itu memasangkan dasi.
Setelah siap mereka berdua keluar dari kamar. Mendapati Arilla sudah bersiap dengan seragam sekolahnya.

"Astagaaa ... Mama sama Papa keliatan cantik dan tampan. Serasi banget, beneran!" puji Arilla melihat penampilan kedua orang tuanya.

"Selamat pagi, Sayang. Papa turut prihatin karna di hari ini kamu harus tetap memakai seragam menyedihkan itu," ledek Ray seraya mencium kening Arilla.

"Iiiihh ...Papa ...!" Arilla cemberut kesal.

"Mana Aryan? Apa dia masih memerlukan waktu lebih lama untuk memakai jasnya?" lanjut Ray bergurau.

"Raayy ...!" Kirani menepuk lengan suaminya itu.

"Aryan denger itu, Pah!" seru Aryan yang baru turun dari lantai atas.

Membuat Ray, Kirani dan Arilla menoleh kepadanya. Seketika mereka bertiga terkesiap melihat penampilan pemuda itu. Yang tampak rapi dengan setelan jas slim fitnya.

Terutama Arilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terutama Arilla. Jantungnya cukup berdebar melihat Aryan dengan penampilannya kali ini.

"Kamu lihat? Aryan lebih mempesona bagi Arilla dibanding kamu," goda Kirani seraya melihat reaksi Arilla yang jelas terhipnotis dengan penampilan Aryan.

"Aahh ... siall! Aku memang harus cukup tau diri mulai sekarang," tanggap Ray. Ia menghampiri Aryan dan langsung memeluk putranya itu.

"Selamat, Nak. Untuk kelulusan kamu. Untuk keberhasilan kamu karna sudah resmi diterima sebagai mahasiswa di Kampus baru kamu. Dan untuk kesuksesan kamu mengalahkan Papa sebagai laki-laki paling tampan di rumah ini," ujarnya.

Aryan tertawa lepas. Ia membalas pelukan Ayahnya.

"Terima kasih Pah. Karna akhirnya Papa mengakui kekalahan papa," balas Aryan bergurau.

Arilla dan Kirani ikut tertawa. Tak lama kemudian mereka berempat segera beranjak untuk berangkat ke sekolah.

Kirani dan Ray berjalan lebih dulu di muka. Arilla dan Aryan mengekor berdampingan di belakang mereka.

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang