Pagi itu di kantin sekolah, Revina dkk tengah sarapan bersama seraya membicarakan kejadian di pesta Olivia semalam.
"Gue rasa Aryan emang suka sama Arill," ujar Celsea.
"Iya. Tadinya gue pikir dia bakal balikan sama Oliv," timpal Pinkan.
Revina menatap kedua sahabatnya itu. "Gue yakin kayaknya Aryan sama Arill udah lama deket. Cuma kita aja yang baru tau."
"Ya mungkin sejak kejadian foto mereka itu," komentar Pinkan.
"Kita bisa liat, gimana reaksi Aryan semalam. Dia bukan hanya panik, tapi keliatan banget dia sayang sama Arill," sambung Celsea diamini kedua temannya.
"Gue sempet salah fokus. Ternyata Aryan tu punya badan yang seksi ya?" Pinkan terkekeh.
"Huuu ... dasar mesum lo!" Revina mendorong bahu gadis itu.
Pinkan tergelak. "Lo liat sendirikan semalam? Mata cewek-cewek tu melotot semua, ngeliat betapa seksinya Aryan. Gue juga enggak nyangka, badan kerempengnya kalo dibuka ternyata lumayan ada ABS nya. Hahaa ...!"
"Wah, udah tambah mesum aja ni anak." Celsea tersenyum geli.
"Muna' lo Cels!" cibir Pinkan sebal.
Celsea tertawa. "Iya sih ... dia seksi emang," akunya.
"Huuu ...." Revina mencibir Celsea.
"Yaa ... gue lebih fokus ke sikap gentlenya Aryan daripada ke Abs-nya. Gue terharu lho liatnya. Si Nadia emang udah gesrek tu orang. Nekat banget," lanjut Celsea.
"Hallo semuaaa!" Tiba-tiba Joshua dan Choki sudah tiba di meja ketiga gadis itu.
"Hallo duo Tomcat!" Revina melambai.
"Waah ... berani ngeledek ni anak sama senior!" Joshua bertolak pinggang.
"Tau, mentang-mentang gue sama Jojo masih jomblo. Suka bener dah, ngebully !" Choki duduk di samping Celsea. Kemudian merebut snack yang sedang dipegang gadis itu.
"Aryan mana?" tanya Revina.
"Enggak tau. Belum dateng kali," jawab Joshua.
"Eh, gila ya! Gue rasa si Nadia udah mulai enggak waras deh. Coba kalo sampai Arill kenapa-napa semalam. Bisa berabe urusannya. Cewek kalo berantem ternyata ngeri juga." Choki tiba- tiba ingat peristiwa semalam.
"Lo bener. Kalo Arill enggak cepet ditolongin, dia bisa meninggal, itu." Pinkan meringis ngeri.
"Gue sampai trauma liat kolam renang," tambah Celsea.
"Arill gimana katanya?" tanya Joshua.
"Enggak apa-apa. Katanya udah baikan sih, tapi enggak masuk hari ini. Masih syok kali," sahut Revina yang sejak semalam sudah menelfon Arilla menanyakan kabar.
"Jelas aja dia syok. Mukanya ampe biru gitu. Gue udah takut banget, sumpah!" Celsea masih tampak ngeri mengingat kejadian semalam.
"Aryan gentle banget ya? Baper liatnya. Semalam dia benar-benar jadi pahlawan buat Ariil." Pinkan masih saja memuji.
"Tu Aryan!" tunjuk Celsea kemudian. Melihat Aryan berjalan ke arah mereka.
"Pagi Bos!!" sapa Joshua dan Choki bersamaan.
"Ngapain lo pada ngeliatin gue? Lagi ngejelek-jelekin gue ya?" tebak Aryan melihat teman-temannya menatap kompak padanya.
"GR!!" sinis Revina.
"Leher lo kenapa Yan? Kok diplester?" tanya Pinkan mewakili pertanyaan yang ingin ditanyakan teman-temannya karna leher Aryan ditempeli plester luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYAN (tamat) Lengkap ✅
Teen Fiction18+ Mengandung adegan kekerasan, hotkiss, vulgar. Yang di bawah umur tidak dianjurkan untuk membaca. Cerita pasaran tentang benci jadi cinta. Ini cerita pertama gue di wattpad. Aryan. Cowok dingin dan arogan yang bertemu gadis judes bernama Arilla...