( 68 ) GO, ARILLA!!

7.5K 304 53
                                    


"Pagi Mah, pagi Pah...!" Arilla menyapa kedua orang tuanya yang sudah ada di meja makan untuk sarapan.

Ia mencium pipi keduanya bergantian. Lalu duduk di kursi yang masih kosong.

Ray dan Kirani menatapnya keheranan. Ini pertama kalinya Arilla berani mencium Ray.

"Pagi Mbok...!" Kali ini Arilla menyapa M'bok Sami yang sedang menyiapkan sarapan di meja.

"Pagi, Non ...," balas Mbok Sami agak kikuk. Menatap Arilla dengan sedikit tercengang.

Gadis itu tersenyum, memasang wajah so' imut yang membuat semua orang saling pandang satu sama lain.

"Kamu baik-baik aja, Rill?" Kirani jadi terlihat khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu baik-baik aja, Rill?" Kirani jadi terlihat khawatir.

Gadis itu hanya tersenyum.

Tak berapa lama Aryan juga datang ke meja makan.

"Pagi, Mah ... Pah ...," sapa Aryan sebelum matanya melihat Arilla yang tengah sibuk melahap rotinya.

Pemuda itu terpaku. Menatap Arilla keheranan. Aryan melirik Ray, dan melihat Ayahnya itu sama herannya dengan dirinya.

Itu sungguh Arilla? Aryan tak percaya. Gadis itu tampak lahap menikmati sarapannya. Ia bahkan menambah beberapa lembar roti lagi ke piringnya lalu mengolesinya dengan selai.

"Enggak pada sarapan?" tanya Arilla melihat semua orang menatap aneh padanya.

"Oh ... tentu saja!" Ray tertawa. Tawa yang di buat-buat.

"Mari kita sarapan," lanjutnya kemudian. Mereka bergerak ke piring masing-masing. Meski mata mereka masih mengarah aneh pada Arilla.

Di sepanjang perjalanan menuju sekolah, Aryan tak henti memperhatikan Arilla. Kekasihnya itu asyik mendengarkan musik dari ponsel melalui headseat yang dipasang di kedua telinganya. Sesekali terdengar Arilla bersenandung. Ikut menyanyikan lagu yang sedang dia dengarkan.

Aryan tak banyak bertanya. Ia tak mau mengganggu. Arilla terlihat sedang gembira, Aryan biarkan gadis itu dalam suasana hatinya yang sedang bagus itu.

"Kamu enggak main basket lagi?" tanya Arilla saat Aryan malah terus menguntitnya di sekolah.

"Enggak. Aku mau sama kamu aja!"

Arilla tertawa. "Aku enggak bakal kabur lagi, kok."

Aryan tersenyum. Menatap Arilla yang terlihat benar-benar sudah kembali.

"Aku enggak percaya, kamu bisa kembali secepat ini," tukas Aryan.

Arilla tersenyum. "Aku enggak mau bikin kamu nangis lagi," jawabnya.

Aryan tertawa kecil. Merasa agak malu sebenarnya.

"Aku udah baik-baik aja sekarang. Kamu enggak perlu ngintilin aku terus. Enggak enak sama orang satu sekolahan. Mereka pada liatin kita." Lanjut Arilla kemudian.

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang