Masih peringatan keras!!!
Mengandung adegan dewasa dan kekerasan!!!
Skip sekarang bagi kalian yang tak cukup kuat mental.
Part inilah yang membuat penulis mencantumkan konten dewasa pada cerita ARYAN. Tidak untuk ditiru! Harap bijaksana!
Baca, lalu lupakan.
****
"BRAK!" Akhirnya benda itu roboh juga. Menampakkan wajah murka Irwan yang ada di baliknya kian menyeramkan dengan darah membasahi hidung. Ia menyeka darah itu dengan lengan kemejanya lalu menatap Arilla dengan pandangan membunuh.
"Berhenti!" teriak Arilla. "Kalau lo maju lagi, gue beneran akan nekat!" ancamnya mengacungkan gunting di tangan.
"Huh!" Irwan tersenyum kecut.
"Kamu tak kan berani melakukan itu, Rill." sambungnya."Memang! Gue enggak akan bisa buat bunuh lo. Tapi gue bisa bunuh diri gue sendiri!" Tiba-tiba Arilla mengarahkan gunting itu ke arah lehernya. Bersiap menusukkan benda itu.
"Jangan!" cegah Irwan cepat.
"Jangan lakukan itu Arilla!" Irwan tak percaya gadis itu benar-benar akan melakukannya."Enggak. Gue lebih memilih mati daripada harus menyerahkan tubuh gue sama bajingan kayak lo!" teriak Arilla tak main-main. Ia mengeraskan rahangnya. Memejamkan mata rapat-rapat.
"Maafkan aku, ya Allah ...." Arilla membulatkan tekad. "Maafkan aku Aryan ... aku cinta kamu," batinnya seraya bersiap mengangkat gunting itu.Irwan terbelalak, melihat Arilla mengayunkan gunting ke arah lehernya sendiri. Dengan sekali lompatan ia tubruk gadis itu seraya merebut guntingnya.
Arilla terhempas ke belakang. Begitu kecewa menyadari Irwan berhasil menghalangi niatnya.
Lelaki itu membuang gunting ke sembarang arah. Lalu menarik tubuh Arilla yang masih tampak kesakitan.
"Dasar gadis bodoh!" umpatnya. Segera mengangkat tubuh mungil Arilla dan melemparnya ke atas ranjang.
Gadis itu meringis kesakitan. Berguling dengan keputusasaan kian menguasai benaknya. Dia akan berakhir. Benar-benar akan berakhir.
Irwan kembali menindih tubuh gadis itu. Hasratnya sudah tak tertahan. Dengan kekuatannya, ia robek kemeja Arilla hingga terbuka sepenuhnya. Menampakkan tubuh mulus gadis itu juga dadanya yang masih terbungkus bra berwarna putih.
Tidak! Tidak! Arilla masih tak sudi untuk menyerah. Ia dorong tubuh Irwan sekuat tenaga saat bajingan itu tengah sibuk membuka kancing kemejanya sendiri. Menggeser tubuhnya ke samping, berusaha lepas dari tindihan tubuh Irwan.
"Kamu masih belum menyerah rupanya." Irwan tersenyum tak percaya. Membiarkan Arilla lepas dari kungkungannya.
Gadis itu bangkit saat merasa mendapat kesempatan. Namun Irwan segera menarik kakinya, yang seketika membuat Arilla kehilangan keseimbangan. Tubuhnya terhempas dan keningnya tepat membentur ujung dipan.
"Akk ...!" Arilla memekik tertahan. Merasakan ngilu akibat benturan itu. Ia mematung sesaat, lalu tiba-tiba kepalanya terasa pusing luar biasa. Ia raba keningnya, dan merasakan cairan hangat merembes dari lukanya. Saat ia melihat telapak tangannya, darah merah segar sudah memenuhi telapak tangan itu.
Arilla meringis. Merasakan pandangannya berputar kemudian mengabur. Lalu lututnya gemetar dan melemas. Detik berikutnya, tubuhnya terkulai dan jatuh dalam pelukan Irwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYAN (tamat) Lengkap ✅
Teen Fiction18+ Mengandung adegan kekerasan, hotkiss, vulgar. Yang di bawah umur tidak dianjurkan untuk membaca. Cerita pasaran tentang benci jadi cinta. Ini cerita pertama gue di wattpad. Aryan. Cowok dingin dan arogan yang bertemu gadis judes bernama Arilla...