( 30 ) GELORA 2

12.3K 428 87
                                    

Dengan gemas, dirabainya leher Aryan dengan tonjolan yang menggiurkan itu. Tak puas di situ saja, Arilla berjinjit, seraya menarik kedua ujung handuk yang menggantung di leher Aryan. Meminta pemuda itu merendahkan badannya yang jangkung. Lalu melabuhkan ciuman di leher keparat yang sejak tadi tak henti memancingnya untuk turun dari tempat tidur. Mengecupnya agak lama. Lebih lama. Dan makin lama ....

Aryan tersentak. Mendapati hal tak biasa itu, jelas saja ia makin terheran. Namun kepalanya tak sempat lagi untuk berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada Arilla. Karna ia lebih sibuk dan fokus menikmati perlakuan mesra gadis itu.

Nafas Aryan terengah. Mengikuti nalurinya sebagai seorang lelaki, ia mulai melabuhkan ciuman lembut di bahu Arilla yang terbuka bebas. Menyesap dalam aroma wangi tubuh gadis itu,
menjajah bahu mulus favoritnya, menghujaninya dengan kecupan lembut tak terputus. Hingga Arilla merespon dengan makin mengeratkan pelukan di tubuh Aryan.

Arilla membuka mata, saat merasakan ngilu di pundaknya. Ciuman Aryan yang makin panas dan menginginkan lebih, membuat Arilla tersadar lalu melepaskan pelukannya dari pemuda itu. Ia segera mundur dan menjauh.

Aryan terperanjat karna tiba-tiba merasa kehilangan. Ia menatap Arilla tak terima. Tidak, jangan berhenti sekarang! Pikirnya.

Arilla terengah. Mengatur nafas dengan susah payah. Menatap Aryan seperti sedang bermimpi. Lalu cepat membalikan badan seolah terkejut atas apa yang barusan terjadi. Astagaa ... apa-apaan ini?

Aryan tak membiarkan. Arilla tak bisa memutus sesuatu yang sudah ia mulai sendiri. Ditariknya tangan gadis itu yang telah membelakanginya hingga punggung Arilla terhempas ke badan Aryan. Cepat lelaki itu melingkarkan tangan kekarnya ke depan leher Arilla untuk mengunci pergerakannya.

"Yan ...." Nafas Arilla terengah, saat Aryan menyibak rambutnya, dan kembali menghujani pundaknya dengan ciuman lembut yang membuat gadis itu melepaskan desahan tak tertahan. Karna merasakan hasrat yang makin menjalari dirinya. Matanya terpejam rapat saat Aryan membuka lilitan selimut, lalu menurunkannya hingga sebatas pinggang.

Tubuh Arilla bergetar, tatkala ciuman Aryan mulai turun ke punggungnya, inci demi inci, begitu lembut dan sabar.

Arill menggigit bibir. Mengumpulkan kembali akal sehat yang berserakan terbawa arus gairah yang sulit dikendalikan. Namun tetap saja gagal. Gadis itu kembali memutar badan sebelum ciuman Aryan sampai ke pinggangnya. Namun fatal, itu membuat wajah Aryan sekarang berhadapan dengan perut rampingya.

Tak peduli, kecupan lelaki itu kini kembali naik ke atas. Hingga akhirnya mulai menyapu belahan dada Arilla yang masih terbungkus bra.

Ini sudah terlalu jauh melampaui batas. Tapi baik Aryan ataupun Arilla seakan tak bisa untuk berhenti. Tak tahan dengan ledakkan keinginan terlarang yang menggelapkan pikirannya, Arilla segera menubruk Aryan. Hingga punggung lelaki itu terantuk cukup keras ke lemari.

Kedua anak manusia yang tengah di mabuk cinta itu saling menempelkan kening satu sama lain. Aryan menatap wajah Arilla yang merona, gadis itu tampak menawan dengan ekspresinya sekarang. Membuat Aryan kian gemas, ia labuhkan ciuman di bibir Arilla. Gadis itu langsung membalas ciumannya. Ciuman terpanas yang Aryan rasakan dari Arilla sejauh ini. Karna Arilla yang biasanya selalu kaku dan canggung, saat ini terasa begitu agresif dan itu memacu hasrat Aryan kian membara.

"Hhhh ... hhh ...!" Arilla tersengal. Nafasnya turun naik tampak kepayahan. Perasaan asing yang baru pertama ia rasakan. Kepalanya terasa pening dan tubuhnya serasa lemas. Sebelum ia terkulai ke lantai, Aryan sudah lebih dulu mengangkat tubuh gadis itu tanpa kesulitan. Membawanya seringan kapas, lalu merebahkannya di tempat tidur dengan hati-hati.

Arilla sudah kehilangan akal sehat. Tak bisa lagi membedakan apa yang benar dan salah. Dia menuruti keinginan terlarang yang menguasai tubuhnya. Gadis itu menggeliat gelisah tatakala merasakan Aryan sudah berada di atasnya. Mengurung dirinya dengan kedua lengan yang kekar.

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang