Anvaller [END]

[ANVALLER 15]

YANG MAU BUAT COVER WATTPAD TAPI MASIH BINGUNG DAN TAKUT KURANG PUAS.

LANGSUNG CHECK DI IG : MAYGILS._

BUAT DESAIN SIMPLE UNTUK PEMULA AUTHOR SUPAYA FIRT IMPRESION PEMBACA JADI BAGUS!

" perasaan muncul tiba-tiba dan tidak bisa di rubah seketika, sekalipun berubah itu akan susah untuk di hilangkan"

_Fikar Erlangga_

******
Flashback on.

Beberapa murid dari dua SMA Terbaik di Jakarta sedang bertenngkar sengit di jalan raya dekat salah satu sekolah mereka.

Matahari yang terik tidak mengurungkan niat mereka untuk bertengkar.

Di kubu kanan ada sekitar dua puluh siswa yang siap bertarung. Lengan baju yang di lipat ke atas dan dasi di ikat di dahi mereka, menandakan mereka sangat siap untuk maju.

Di bagian pemimpin mereka di tempati oleh Fikar Erlangga acacio dan di kirinya ada Raffa Nata Arghani serta di samping kanan ada Alex Lacha Hilamovi.

Barisan nomor dua di isi marchel Lakeswara dan frendy Labda Nathanael. Lalu di belakannya adalah PANTAMA. Pasukan SMA Antama.

Sementara di kubu kiri di isi sekitar 30 siswa brandalan namun tidak kalah pandai dari SMA Antama.

Di pimpin oleh anta Lais ketua geng motor yang di kenal oleh sebagian orang namun sangat keji dengan orang yang mengganggunya, bahkan dengan anggota sendiri. Ia dari SMA Nusa

Samping kanannya ada Aksa Delon adelshen dengan pakaian rapi sekolahnya namun tidak berdasi. Sementara di sebelah kirinya ada Charlesh levo babage dengan kaos hitam dan seragam sekolah yang tidak di kancing.

Sang pemimpin saling menatap tajam tidak ada yang mengalihkan pandangan sedikit pun, hingga Raffa berbicara.

"Woi!! Nggak usah lama - lama! Kita nggak ada waktu!" Teriak Raffa ke anta Lais.

Anta menarik senyum simpul. "Bacot"

"Sekarang gue tanya! mana Raden?! Cowok bajingan dari sekolah Lo yang rusak cewek SMA Nusa!" Tanya anta semari melangkah mengikis jarak.

"Gara-gara berita murahan yang kalian buat! Dia keluarin dari sekolah! Gue tau dia nggak ada sifat kayak gitu! Cuma cewek dari SMA Lo aja yang murahan!" Ucap Fikar di depan anta yang sudah tepat di hadapannya.

Anta membuang nafas kasar dengan senyum meremehkan. "Murahan kata Lo? Kalau yang cowok nggak goda Itu cewek, nggak akan ini kejadian!" Timpal Anta dengan telunjuk menunjuk wajah Fikar, dan di tepis keras oleh Fikar.