[ANVALLER 02]

10.4K 516 11
                                    

-VALDERZONE-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-VALDERZONE-

5 cowok dengan sragam putih abu-abunya berjalan menyusuri lorong kelas 12, satu dari mereka menggunakan jas osis dengan tangan masuk ke dalam saku celana.

Dua diantara mereka sedang mengobrol random Dan ribuan topik mereka bicarakan. Membuat ketiga teman lainnya sangat bosan, namun jika tidak ada mereka sekitarnya akan sepi dan hening. Dua orang itu adalah raffa dan marchel

Dan kelima cowok itu adalah anggota inti anvaller, kumpulan pemuda geng motor legenda di Jakarta, anvaller sudah di kenal oleh semua kalangan dari orang tua sampai anak muda.

Anvaller yang di isi 6 anggota inti itu adalah anvaller orde baru atau telah bangkit Kembali setelah beberapa tahun. Generasi pertama atau pendiri anvaller sendiri telah tiada dari anvaller 8 tahun lalu.

Mereka sempat berhenti melanjutkan geng itu, namun satu anggota dari generasi ke sekian memilih menurunkan pada anaknya, untuk meneruskan geng itu, yang kini menjadi leider utama di anvaller. Ivander Dalton Lucius.

Kembali ke kelima cowok di sekolah, Mereka sangat di gemari oleh siswa siswi SMA ANTAMA, apalagi fikar sang Ketua OSIS paling dingin sekutub Utara dan tatapan setajam elang kelaparan, dia adalah center dari teman-temannya.

"Eh, Lo tau nggak devia anak kelas 10 IPA 2??" Tanya Raffa dua langkah di depan teman-temannya dan berjalan mundur.

"Tau lahh, kenapa emangya?" Timpal marchel raja gosip SMA ANTAMA.

"Liat bodynya? buehh mantap bener!" Ujar Raffa sambil memejamkan matanya membayangkan cewek itu si depannya.

"Iya coy! Pacarnya Fikar aja kalah mantep, gillaa!!" ujar marchel menggeleng-gelengkan kepalanya terpesona.

TAKK...TAKK

Fikar yang berjalan di depan kini membalik badannya dan menjitak kedua kepala anggota bodohnya itu. Dia kesal mendengar celotehan tidak berguna temannya itu.

"Nggak ada obrolan lain, selain cewek?!" Tanya Fikar kesal.

"Nggak ada!!" Jawab marchel dan Raffa bersamaan.

Fikar membuang nafas kasar, tak mau meneruskan perdebatan itu kini ia berjalan lebih cepat dari mereka. Ia capek berdebat dengan Anggota nya yang sangat tidak jelas itu.

"Woi mau kemana lo?!" Pekik Alex melihat Fikar berjalan mendahului mereka.

"Cabut." jawab Fikar singkat.

Tanpa sepatah kata lagi, Alex pun berbalik berlawanan arah di ikuti frendy si kulkas berjalan satunya, namun frendy masih mau tersenyum dengan orang-orang, tidak Dengan Fikar, dengan temannya saja ia jarang bahkan hampir tidak pernah tertawa, mungkin senyum hanya sesekali, itu pun terpaksa. Dasar kutub Utara...

"Eh kok pada pergi sih?!" Tanya Raffa bingung harus ikut siapa.

"Udahlah biarain! kita cari Mangasa aja!" Ajak marchel merangkul pundak Raffa pergi dari lorong itu. Duo sejolii

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang