[ANVALLER 44]

2.8K 215 18
                                    

Hai Vareds!

Yuk bisa yuk, nebak lagi...

Keluarkan jiwa-jiwa detektif kalian!

VOMENT disetiap paragrafnya!


🐺🐺🐺

Lapangan sekolah kini sangat ramai di penuhi murid-murid yang ingin menyaksikan olimpiade, Dari lantai bawah hingga lantai atas sudah di isi oleh siswa siswi puluhan sorakan mereka lontarkan untuk peserta olimpiade.

Perwakilan dari SMA ANTAMA adalah Fikar Erlangga ketua OSIS dari Antama. Baru sekarang Fikar mau mengikuti olimpiade lagi, semenjak papanya melepas dia untuk mengatur masa depannya, cowok itu membuktikan dengan prestasi.

Beberapa bulan lalu ia sempat break untuk mengikuti olimp, karena harus fokus pada beberapa ujiannya. Dan kini ia mengeluarkan lagi prestasinya dalam olimpiade kali ini.

"Kar, kayaknya lawan Lo kali ini cemen-cemen deh.." kata Raffa dengan mata memicing.

"Jangan gampang ngerendahin orang, apalagi Lo liat cuma luarnya aja," sanggah Fikar.

"Ya, gue kan cuma ber-pendapat," jawab Raffa.

"Itu ngerendahin, bukan berpendapat." Tegurnya menasehati.

"Iya-iya. Tapi gue yakin, Lo pasti pemenagnya kali ini." papar Raffa berbinar.

"Iyalah, dia udah ngga ikut olimp beberapa bulan terakhir, gua juga jarang liat ada yang bawa pulang trophy lagi." Ujar marchel menimpali.

"Tapi gue yang ngga yakin. Lawan gue juara tetap di nasional, gue malah gagal masuk final nasional." Cakap Fikar ragu dengan kemampuannya.

Arista menggenggam tangan Fikar di sampingnya.
"Kamu pasti bisa! Aku yakin, kamu menang kali ini. Dengan cara ini kamu bisa buktiin ke papa kamu, bahwa kamu bisa mengatur masa depan mu dengan cara mu sedniri." Seru Arista menyemangati seraya mengusap punggung tangan cowok itu.

Fikar terkekeh, melihat gadis di sampingnya yang sangat mendukungnya untuk mengikuti olimpiade.

Kalau saja, gadis itu bisa di ajak untuk bersama-sama mengikuti olimp atau lomba lomba akademik lainnya, mungkin dia lebih semangat, namun itu akan susah untuk memaksa Arista, Gadis bebalnya.

"Tuh kar, udah ada yang nemenin, masa Lo masih minder sih?" Sahut Alex.

"Kita disini ada buat Lo. Menang atau kalah itu urusan belakangan. Kita tau, mereka lebih berpengalaman. Tapi Lo jangan minder cuma gara-gara dia juara tetap, buktiin kalo Lo bisa dengan cara santai dan jawab cerdas." Saran frendy panjang lebar.

Kelima temannya membeo mendengar tuturan frendy yang sangat jarang mereka dengar. bahkan, dia hampir tidak pernah berbicara lebih dari 5 kata. Namun kali ini, dia bertutur panjang lebar. WOW Impresiff!

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang