–Valderzone–
Arista berlari kecil menuruni tangga rumahnya, gadis ber pakaian casual itu terburu-buru karena fikar sudah ada di depan rumahnya, ia tak mau kena omel fikar karena terlalu lama.
Ia mengunci rumah setelah memakai sepatu sneakers-nya. Saat ia mulai melangkah ke luar dari halaman, ponselnya bergetar di dalam saku celananya. Dengan segera ia membuka satu pesan yang masuk.
Attrea bary G.
Lokasi terkini. 15 km. 1,6 jam. Jalan panglima nomor 13.Arista berhenti sejenak untuk membaca pesan itu, pesan yang berisi lokasi terdekat dengan kediaman buronan yang tidak terlacak. Sedikit senyum terpancar dari bibir arista, gadis itu tidak sadar bahwa sudah ada yang memperhatikannya sedari tadi, dari mobil hitam yang ada di depan rumahnya.
Fikar membunyikan klakson mobilnya sekali, namun dapat membuat arista tersentak kaget. Gadis itu memasukan Kembali ponselnya, dan berjalan ke arah fikar yang ada di dalam mobil.
Dengan wajah kusut gadis itu masuk ke mobil dan sedikit membanting pintunya. Kesal. Sementara fikar di sampingnya mengerutkan kening, bukannya yang kesal harusnya fikar, kenapa malah gadis itu yang cemberut.
"kenapa?" tanya fikar lembut.
"nggak." Arista menyahut jutek.
"harusnya aku yang marah, bukan kamu," tutur fikar menyalakan mesin mobilnya.
Arista melirik fikar sekilas dan menatap lurus jalanan dari kaca depan. "ngapain kamu marah?"
"ya, kamu lama. Mana malah senyum-senyum sendiri di tengah jalan." Protes fikar yang masih focus menyetir.
Mata arista memicing menatap fikar dengan wajah kusut. "maksud kamu? Kamu cemburu?" goda arista mendekatkan wajahnya.
"nggak, ngapain cemburu." Alibinya.
Arista mendengus dengan senyum masam, meskipun fikar menjawabnya dengan jutek, arista tau cowok itu cemburu dengan arista yang tersenyum memandangi ponselnya. "dasar gengsi" arista terkekeh.
Fikar diam tak menjawabnya, lama mereka berdua terdiam, akhirnya arista membuka pembicaraan.
"gimana acara kamu?" tanyanya.
"baik."
"nggak ada apa-apa kan?" tanya arista sedikit khawatir, banyak yang mengganggu pikirannya saat fikar menghadiri acara itu tadi.
"nggak, kenapa emangnya?" fikar menatap arista setelah berhenti, karena lampu merah.
Arista menggeleng. "tanya aja, nggak boleh?"
" boleh," jawab fikar.
"kamu kenal pak gara gunawan?" tanya fikar melajukan mobilnya, setelah lampu berubah hijau, sedari tadi cowok itu masih kepikiran dengan ucapan gara, yang seolah paham sekali dengan sikap arista.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anvaller [END]
Teen Fiction[ Sebelum baca follow dulu ya] #1 wattpad (13/06/21) #2 basket ball (31/03/21) #1 Arista (16/02/21) #1 Fikar (23/01/21) Arista Kenzie alexis. Gadis ketus yang kerap melanggar peraturan di sekolahnya. arista jago bela diri, namun bakatnya itu ia sem...