[ANVALLER 34]

3.1K 222 18
                                    

HAI Vareds!


Playing now🎶
Devano Danendra - ini aku

🐺🐺🐺


Gini ya Deket sama cewek cuek di romantisin nggak peka sama sekali.

"Silahkan masuk tuan puti.."

Deg!

Bak di pukul dari dalam, jantung Arista berdegup tidak karuan. Tuturan yang baru saja ia dengar berhasil membuat jantungnya dugem di dalam.

Tanpa melirik Fikar lagi Arista memasuki mobil dengan wajah merah padam, menahan malu dan salah tingkah. Sungguh ia ingin tersenyum sekarang tapi apa daya gengsi mengalahkan semuanya.

Setalah Arista masuk, Fikar pun mengitari mobil ke kursi pengemudi dan menghidupkan mesin mobilnya yang terdengar halus. Biasa mobil mahall...

Dengan segera ia melajukan mobilnya keluar sekolahan dengan kecepatan sedang sambil menikmati suasana siang yang panas tapi hati adem, karena ada cem-ceman.

Ia membuka kaca milik Arista agar gadis itu bisa merasakan udara siang yang hampir sore, serta ia ingin memperlihatkan langit yang cerah favorit Arista.

Detik itu juga Arista tersenyum agak mendongak, apalagi yang ia lihat kalau bukan langit. tindakan Fikar kali ini bisa membuat seorang gadis jutek tersenyum manis disampingnya.

Tidak susah membahagiakan Arista, di tontonkan langit ia sudah bisa tersenyum di beri makanan tambah bahagia.

Memang bahaguia semudah itu, cuman orangnya saja yang mempersulit.

"Kita mau kemana sih?" Tanya Arista setia dengan langitnya.

Fikar juga masih fokus pada jalan raya yang ramai, ia melirik sekilas Arista lalu menjawab. "Cari kado"

Arista mengernyit lalu menoleh. memang bakal ada acara lagi di sekolah? Pikirnya.

"Buat?" Satu alis Arista naik.

"Ulang tahun nyokap gue" Fikar menatap ke Arista yang sedang membeo kecil.

"Sekarang?"

"Apanya?"

"Ultahnya nyokap lo" jawab Arista.

Fikar mengangguk dan kembali fokus ke depan.

Arista berdecak. "Kok Lo nggak bilang sih dari kemarin? Kan gue bisa siapin dulu" ucapnya kesal.

Seharusnya Fikar memberi tahunya dari awal agar dia punya persiapan lain untuk hari ini, tidak dadakan seperti ini.

Dia juga tidak tau harus memebawa apa saja untuk beliau, dia belum ada plan untuk sekarang

"Gue juga nggak ada persiapan, kita cari bareng-bareng nanti" jawab Fikar santai.

"gue ngajak Lo. karena gue nggak tau apa yang cewe suka" timpalnya.

"Emang Lo nggak tau hal-hal yang nyokap lo Suka? Kayak makana atau barang. Gtu?"

Fikar menggeleng. "Nggak tau. Gue nggak terlalu paham. Soalnya setiap apapun yang kita kasih, selalu di terima sama dia. Jadi kita nggk atau apa yang dia pengen"

imbuhnya, mengingat ulang tahun mamanya tahun kemarin. Fikar memberi bebrapa setel baju, papanya memberi tas, serta kakaknya membelikan jam tangan mewah.

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang