Anvaller [END]

[ANVALLER 43]

Hai Vareds!

Sekarang waktunya berfikir lagi yuk!

Main tebak-tebakan sabi dong...

Siapkan otak encer kalian!

Langsung baca, jangan lupa VOMENT di setiap paragraf!

Playing now🎶
Lebih baik - CJR

🐺🐺🐺

Arista melirik arlojinya, menunjukan pukul 20.11, masih ada waktu untuk ia datang ke tempat yang di tulis di kertas putih tadi siang.

Ia merogoh ponselnya di dlama tas, untuk mencari ojek online Agar ia segera sampai di tempat itu.

10 menit menunggu ojek, akhirnya yang ia pesan datang, dengan segera Arista naik dan memberitahu lokasi yang ia tuju lebih detail.

"Nanti berhenti di gang depan aja ya pak." pesan Arista kepada mang ojek.

"Siap neng.." Jawa mang ojek setuju.

Dengan melaju di atas rata-rata mang ojek melewati kendaraan dengan ahli, karena sepi.

Perasaan Arista sedikit takut, ia takut jika tempat itu untuk hal-hal yang tidak-tidak, karena dia beragjat hanya seorang diri tanpa perlindungan dari siapapun.

Tidak terasa dia sampai di tempat tujuan, Arista turun dan membayar mang ojeknya.

"Hati-hati neng, ini udah malem" papar mang ojek.

"Iya bang" jawab Arista.

Setelah si ojek pergi, Arista mengedarkan pandangannya ke sekitar, ia berada tepat di depan gang kecil yang cukup hanya untuk di lewati satu motor.

Arista mengambil kertas nya di dalam tas selempang lalu membuka kertas alamat itu dan memabacanya kembali, nomor 5. Arista melihat ke kanan dan menyipitkan matanya melihat nomor rumah yang tertera.

Arista berjalan pelan maju seraya membaca nomor rumah di samping-sampingnya. "1..2..3..4...5..ini dia." kata Arista.

Ia menelisik rumah itu, gelap. hanya ada satu lampu di ruang tamu.

Rumah sepetak yang sedikit kumuh, ada beberapa tanaman menjalar di dinding-dindingnya, tembok-tembok pun sudah hampir rapuh dan berlobang.

"Permisi.." salam Arista mengetok pagar rumah itu.

Tidak ada jawaban, Arista berinisiatif masuk mmebuka pagar yang sudah usang dan berkarat itu, suara decitan pagar yang nyaring terdengar saat Arista mendorongnya.

Arista masuk ke dalam pekarangan kecil rumah itu dengan berjaga-jaga penuh untuk dirinya.

"Apa ada orang disini?" Panggil Arista sedikit berteriak.