[ANVALLER 20]

3.5K 247 2
                                    

VALDERZONE–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VALDERZONE

"ini mau gue taruh di meja, gue pajang. Biar tiap pagi gue ke inget sama marchel.." ucap Alena memandangi bingkai foto dirinya dan marcehl di pantai kemarin sore.

Olivia memutar bola matanya malas, orang bucin di depannya ini sudah buta kali ya, padahal Alena sudah tau kalau marchel sering membonceng cewek lain meski sekedar mengantar sekolah atau membeli barang-barang mereka.

Ia sudah lelah memberi tahu Alena tinggal menunggu saja tanggal mainnya.

"Arista!" Panggil Desta yang sedang membumbui mie nya.

Arista tersenyum ke arah mereka lalu menghampiri sahabatnya.

"Habis dari mana Lo?" Tanya olivia setelah Arista memesan makannya.

"Biasa..ngerjain tugas di ruang OSIS" Arista menarik kursi di samping olivia dan langsung mendudukinya.

Ketiga sahabatnya mengangguk, tidak lama setelah itu pesannanya datang dan Arista langsung melahapnya.

Tidak mau ia menunggu lama-lama kalau tentang makan, meskipun perutnya sudah terasa kenyang ia pasti menghabiskan makanan yang ada di depannya.

Seseorang datang dari belakang menepuk pundak Arista tiba-tiba, yang membuat Arista berjenggit kaget.

"Jam terakhir ke ruang olahraga, izin aja sama guru yang ngajar di kelas Lo." Ucap Rayhan capten basket putra di sekolahnya.

Arista mengerutkan kening. "Mau ngapain?" Tanya Arista.

Rayhan mengedikan bahu, "nggak tau..gue cuma di suruh pak Dhani buat manggil Lo ke ruang olahraga nanti"

Arista mengangguk. "Oke. gue kesana nanti. Makasih" ujar Arista menerima panggilan pak Dhani dari rayhan.

Rayhan menaikan satu alisnya sekilas. lalu melengos pergi tanpa sepatah kata apapun.

"Ngapain pak Dhani manggil Lo di jam pelajaran?" Tanya alena serius.

Arista mendengus. "Mana gue tau, yang di suruh manggil aja nggak tau, apa lagi gue" cakap Arista sambil meminum jus jambunya.

"Udah cepetan habisin makannya, keburu masuk nanti" suruh Olivia.

Ketiga temannya mengangguk setuju.

°°°°°

Arista berjalan sedikit terburu ke arah ruang olahraga menemui pak Dhani guru olahraganya.

Sesampainya di ruang olahraga sudah ada beberapa murid kelas 11 di sana.

Mereka menatap Arista berbinar seolah ada kegembirann di mata mereka saat Arista datang.

Arista mendekati mereka dengan tatapan bingung lalu duduk di sebelah Rini anak IPA 1.

"Ada apa ya pak, manggil saya kesini?" Tanya arista.

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang