[ANVALLER 59]

2.3K 197 8
                                    

YUK BISA YUK

SATU MINGGU MENUJU ENDING..

RAMAIKAN DENGAN VOTE KALIAN YUK, SEBAGAI JEJAK KALAU KANGEN, HIYAA...

RAMAIKAN DENGAN VOTE KALIAN YUK, SEBAGAI JEJAK KALAU KANGEN, HIYAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


VALDERZONE

"att? Siapa?" kening fikar mengerut tajam, penasaran dengan ucapan arista.

Arista berdeham, menetralkan kegugupan di jantungnya. "nggak, itu..temen dia ngomongin tugas." Jawabnya dengan cengengesan.

Ivander di tempatnya, sangat tau gadis itu tengah berbohong, dan yang terlintas di kepala nya adalah attrea. Cowok yang akhir-akhir ini membuat penasaran ivander, ada hubungan apa mereka, dan apa benar mereka saling kenal?

Tak mau ada pertengkaran antara keduanya, ivander memutuskan berbicara. "udah urusin itu nanti, sekarang kita focus ke survey." ivander melangkah mendahului keduanya.

Fikar yang mengingat ucapan gara tentang perubahan arista sementara, cowok dengan rambut rapi itu memaklumi, mungkin benar ucapan gara, agar lebih percaya kepada arista.

Cowok itu menautkan jari-jarinya ke tangan lembut arista dan mengajaknya menghampiri ivander yang sudah jauh melangkah ke lokasi. Seorang arista dapat membuatnya menurunkan ego demi kebaikan dirinya dan gadis itu.

Mereka bertiga telah sampai pada jalan yang sangat lebar, namun jika malam samar akan lampu, jalan itu sangat sepi, jauh dari permukiman. tak ada satu kendaraan pun yang mereka lihat.

Ivander meneliti seluruh wilayah itu, luas dan hening. Pohon pohon besar berjejer di pinggir jalan, hingga menghalangi sinar matahari yang masuk dari celah-celah daun dan ranting.

Ketiganya telah berpencar, melihat suasana di daerah sekitar, ivander menyebrang jalan, fikar ke arah kiri dan arista ke kanan, mereka membagi tugas agar segera selesai dan pergi dari tempat ini.

Fikar menyibak semak-semak dan rerumputan di sampingnya, cowok itu mencari hal-hal yang menurutnya mencurigakan, jika ia tau ia dapat mencegahnya demi kebaikan angota.

Ivander di sebrang jalan dekat hutan kecil, menendangi bebatuan dan tanah yang menjorok kedalam, dengan tangan masuk ke dalam saku celana, ivander mencoba menelusuri sedikit di dalam hutan kecil itu.

Namun belum sampai di dekat hutan, arista memnaggil keduanya, fikar dan ivander untuk mendekat ke arah gadis itu yang berada di dekat bangunan yang sudah hampir runtuh.

"buruan kesini," panggilnya. Gadis itu berdiri di samping tiang yang masih kokoh, menghadap ke salah satu objek yang arista lihat.

Dengan segera keduanya berlari ke samping arista ikut berdiri di samping gadis untuk melihat apa yang dia lihat.

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang