Anvaller [END]

[ANVALLER 31]

Hai Vareds!!

Playing now🎶
Tanya hati - mawar de jongh

❤️❤️❤️❤️

"Good girl" bisik Fikar di telinga Arista dari samping kannanya.

Blush...

Arista menunduk tersenyum, lagi-lagi Fikar membuatnya salah tingkah di waktu yang tidak tepat, wajahnya yang merah pasi ia sembunyikan dengan menunduk. Selain itu ada rasa puas tersendiri di hatinya ketika di bisikan kata itu oleh Fikar.

Seluruh anggota kembali ke kubu masing-masing dengan wajah sedikit babak belur.

"Lebih baik seperti ini, dari pada gang kalian hancur di tangan kita Dan kita seret kalian ke kantor polisi, seperti gang-gang sebelumnya." Ucap ivander tenang.

"Kita itu mudah. Kalian menyerah kita terima dan kita sambung sebagai partner" papar Fikar menyilangkan tangannya di depan dada.

"Baik. Gue sebagai pemimpin osmond ngaku kalah dan nyerah ke kalian. Kita damai mulai sekarang" ujar Galang mengusap bercak darah di sudut bibirnya.

Ivander mengangguk. "Kita terima" jawabnya singkat.

Arista tersenyum. Berdamai itu mudah cuman orang nya saja yang susah Dan gengsi. Ia milirik Fikar yang sedang menatapnya. Cowok itu tersenyum bangga ke Arista.

Seluruh anggota osmond maju berjabat tengan ala gentelmen dengan anggota anvaller.

Sampai lah Galang di hadapan Arista. "Sorry" ucap Arista meminta maaf.

Galang menggeleng. "Ini pelajaran buat gue. Makasih udah nyadarin gue, nggak semua cewek itu lemah" tutur Galang menyesal.

Arista terkekeh. "Iya. Kita temen sekarang?" Ajak Arista menyodorkan kepalan tangan kepada Galang dan di sambut kepalan juga oleh cowok itu.

"Ekhemm.." Fikar berdeham menyindir seraya tetap menyilangkan tangannya di depan dada.

Galang menoleh ke Fikar lalu tertawa pelan.
"Cemburu Lo?" Tanya Galang meminta jabatan tangan Fikar.

Fikar membalasnya. "Nggak" jawabnya singkat.

"Emng kalian pacaran?" Tanya Galang kepo.

"Nggak!" Tukas Arista cepat ketukan mendengar pertanyaan itu.

"Yang ditanya gue bukan Lo" tegur Fikar sinis.

Arista mendengus lalu melanjutkan berjabat tangan dengan anggota osmond lain.
Sedangakan Fikar tetap dengan galang.

"Sukses bro ngejarnya" ujar Galang sambil menepuk pundak Fikar menyemangati.

Fikar mengagguk. "Tunggu sebentar lagi" balas Fikar sedikit berbisik.