Anvaller [END]

[ANVALLER 24]

Playing now 🎶
Menghapus jejak mu-Ariel Noah ft bcl

-VALDERZONE-

Langit sore mulai meredup berganti langit malam yang gelap dan dingin, dengan bulan yang bulat sempurna menghiasi langit remang yang menambah kemegahan malam ini.

Mobil Fikar melaju pelan menuju toko khusus barang acara, malam ini mereka berdua mungkin akan lembur untuk mengerjakan tugas yang belum selesai.

Fikar memberhentikan mobilnya di parkiran luas depan toko itu, mereka berdua keluar mobil bersamaan, Arista dengan susu dan coklat dia tangannya dan Fikar yang memainkan kunci mobilnya di.jari telunjuk.

Toko itu hampir seperti mall namun lebih kecil, berlantai dua dan lebar. Di bagian depan ada teras lebar dan stand-stand minuman, hampir seperti cafe mini untuk nongkrong atau menikmati makanannya.

"Daftarnya Lo bawa?" Tanya Fikar saat memasuki slide door.

Arista mengangguk lalu membuka tas Selempangnya, mengeluarkan kertas kecil yang berisikan daftar barang yang harus mereka beli.

Ia menulisnya saat di kelas, setelah Fikar memberitahu apa saja yang harus mereka dapat.

Arista menyerahkan daftar tersebut ke Fikar dan di baca oleh cowok itu.

" Sekarang kita naik ke lantai dua." ucap Fikar Lalu mereka menaiki eskalator.

Mereka sibuk mencari barang- barang seperti pita ikatan simpul untuk kursi, pita peresmian, dan hiasan-hiasan lainnya.

Arista mengelilingi rak mencari barang yang ada di daftar tetapi ia salah fokus dengan gantungan kunci cuple Minions di sampingnya.

Ia memutar gantungan itu. Lucu, batinnya.

Sepertinya ia ingin membeli kedua-duanya entah untuk apa yang penting ia punya dahulu, Masalah di pakai atau enggak itu belakangan. Ia pun menaruhnya di keranjang bawaan.

Fikar berjalan mencari Arista karena ia sudah menemukan semua barang yang ia cari. Arista sedang berjongkok di lorong balon warna dengan keranjang penuh barang.

Fikar melangkah mendekati Arista. "Udah selesai belom?" Tanya Fikar di belakang Arista.

Arista mendongak. "Udah. tinggal pilih balon-balonnya. lo pilih sendiri tuh bingung gue yang mana." Arista berdiri di samping Fikar.

Ia tidak tau balon apa yang harus di pakai untuk acara itu, apa iya pakai balon bentuk love bertuliskan happy birthday, kan tidak mungkin.

Fikar pun asal mengambil balon tersebut dan membawanya ke kasir.

Saat di kasir ia melihat satu barang di keranjang Arista yang ia rasa tidak ada di daftar. Langsung ia menatap Arista dan arista menatapnya balik dengan satu alis terangkat.