[ANVALLER 03]

7.9K 434 9
                                    

HAYYO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAYYO...JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YA...


LANJUTKAN SAMPAI ENDING!!

-VALDERZONE-

"Hai, nunggu lama ya?" seorang cowok berhenti di depan arista dengan motor hitam yang besar. "maaf baru sampai." Ia melepas helmnya.

Arista terkejut kala mengenali cowok itu. Dia aksa, kekasihnya. "Aksa? Kok kamu di sini?" tanya arista menghampiri aksa yang belum turun dari benda besi tersebut.

Aksa terkekeh. "Selamat siang, cantik, kaget ya?" ucap aksa.

"kenapa nggak pake jaket? Kalau ada yang liat gimana?" arista khawatir karena aksa dari sekolah sebrang yang masih mempunyai masalah terpendam dengan SMA Antama.

"santai aja. soalnya aku tadi pulang lebih awal, terus nongkrong dulu. Waktu liat jam, inget waktu kamu pulang sekolah." Aksa merubah posisinya menjadi menyamping pada arista.

"jadi, aku tellfon pak jo, bilang nggak perlu jemput kamu, biar aku aja yang jemput. Yaudah, sampai aku disini," sambungnya.

"Ouh gitu?" arista mengangguk-anggukan kepalanya.

Aksa menyodorkan helm untuk kekasihnya. "Pake. Ayo naik, kita cari makan dulu," Ajak Aksa seraya tersenyum.

"iyaa." Arista pun naik ke atas motor Aksa, dengan hati-hati cowok itu membawa motornya melaju lebih lambat.

Seperginya mereka, cowok ber-jas OSIS di dalam mobilnya berhenti di samping pos satpam, untuk menerima telfon. Ia tidak sengaja melihat dan mendengar percakapan sepasang kekasih itu.

Lalu ia bergumam. "Oh, udah punya pacar." Tak mau berfikir lebih jauh, dia menyalakan mesin mobilnya dan langsung pergi dari area sekolah.

****

"Kamu mau makan apa? Bakso atau seblak mantap?" Tanya Aksa saat lampu lalu lintas berubah merah.

Arista mengernyit lagaknya berfikir. "Emang udah buka warung seblaknya. Bukannya sore?" arista tau informasi itu dari Instagram, jadi jika ia mau makan ke warung itu, arista bisa melihat jadwal bukanya. Keren kan...

Aksa mengangkat bahunya."kalau emang belum buka, ya kita dobrak aja. kan pacar aku mau makan." Godanya seraya melirik Arista dari kaca spion.

Arista bergidik ngeri. "jangan gitu, ah, geli."

Aksa terkekeh melihat ekspresi Arista yang merah, ia tahu gadis itu tidak suka di goda atau di beri gombalan maut seperti itu, tapi aksa suka melihat ekspresi Arista yang kegelian mendegar ucapan sedikit romantis.

"Yaudah jadinya makan apa?" Tanya Aksa lagi.

"Kalau ada seblak, sih, seblak aja. Lagi bosen makan bakso," jawab arista memilih, dia bukan tipe yang selalu bilang terserah. Apa yang dia mau, ya langsung di sebut.

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang