[ANVALLER 22]

3.6K 246 2
                                    

Playing now🎶
Rizky Febian - Kesempurnaan cinta

****
Arista keluar dari ruang ganti. ia sudah berganti pakaian dengan kaos dan celana kain milik Fikar yang ada di markas.

Dengan wajah sedikit babak belur karena latihannya kali ini lumayan keras, melawan laki-laki yang notabennya sangat kuat dalam bertengkar, ia memang tidak kalah tapi tenaga nya sangat terkuras dan membuat perutnya panas kelaparan.

"ARISTA STRATEEG SECOND ANVALLER. WELCOME GIRL!!" Pekik Raffa semangat sambil mengangkat kedua tangnnya.

Semuanya bersorak seru, atas datangnya anggota baru dalam anvaller apalagi dia perempuan, bisa membuat semua anggota semangat apabila ada war dadakan.

Arista tersenyum, ia bahagia bisa bertemu mereka, belum ada sehari Arista sudah merasa sangat di lindungi oleh mereka, akhirnya ia mendapatkan teman dan pasti akan menjadi sahabat, tetapi sahabat nya di bandunglah yang utama.

"Mau pulang sekarang Lo?" Tanya Fikar saat Arista duduk di sampingnya.

Arista menggangguk. "Iya. Tapi mau cari makan dulu, laper banget gue" ujar arista sembari memegang perutnya

"Salah sendiri tadi di tawarin nggak mau" ejek Fikar berpangku tangan.

Arista mendengus.
"orang gue habis makan di kantin, ya masih kenyang lah" cibik Arista.

Fikar bergumam, tidak akan ada habisnya jika melawan orang yang bebal.

Arista bangkit menenteng tas sekolahnya dan di pandang oleh semua anggota yang ada di tempat latihan.

"Gue pulang dulu ya..udah malem juga" pamit Arista ke anggota anvaller. Semua mengangguk.

"Pulang sendiri Lo?" Tanya ivander dari kamar mandi.

Arista mengangguk. "Gue bawa motor bang, tadi di bawa sama darren ke sini" ucap Arista.

Ivander menatap Fikar yang sedang duduk mengangkat satu kakinya di paha.

Fikar menaikan satu alisnya, detik berikutnya ia paham tatapan ivander dan bangkit ke samping Arista.

"Bareng gue pulangnya" ucapan yang tak bisa di bantah.

Arista membuang nafas pelan lalu mengangguk. Mereka berdua berpamitan pergi meninggalkan markas.

°°°°

"Lo mau makan apa!?" Tanya Fikar sedikit berteriak di balik helm full face nya.

Ia mengendarai motornya di samping Arista dengan kecepatan sedang.

"Gue mau cari sate di tikungan depan!" Pekik Arista yang masih fokus pada jalannya.

"Oke" singkat Fikar.

Arista menambah kecepatannya mendahului Fikar ia sudah mahir mengendarai motornya, di ajak balapan mungkin ia sudah bisa. Sombong amattt...

Fikar di belakangnya mengikuti Arista dengan senyum lebar, perasaan senang masih terikat di hatinya karena Arista mau masuk ke anvaller.

Tidak berselang lama, Arista menepikan motornya di warung sate pinggir jalan yang masih buka, salah satu warung favoritnya setelah bakso mang Ucup di dekat rumahnya.

"Pak. sate ayam dua porsi, yang satu bumbunya banyakin ya.. sama es teh dua." pesan Arista ke bapak penjual sate.

"Siap neng...di tunggu ya." ucapnya dengan acungan jempol.

Arista pun duduk di kursi kurcil di depan warung tersebut dan di ikuti Fikar di sampingnya.

Ia memandangi kendaraan yang lewat di jalan raya dengan senyum kecil yang manis.

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang