[ANVALLER 69]

3K 242 22
                                    

HAI VAREDSS!

SIAP RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR??

3 PART MENUJU ENDING, NIH KAYAKNYA :(

SEDIH GA? SEDIH GA?

BIAR NGGAK SEDIH TINGGALIN JEJAK KALIAN DI SETIAP PARAGRAFNYA YA...

BIAR NGGAK SEDIH TINGGALIN JEJAK KALIAN DI SETIAP PARAGRAFNYA YA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADA YANG MAU LIAT BIODATA FULL ANGGOTA ANVALLER NGGAK?!

KALAU MAU, AKU KASIH BIODATANYA SORE INI...

PLAYING NOW🎶
Juicy luici – Jemari

©©©©

69. TERDAKWA

VALDERZONE

Di depan sebuah Gedung berwarna putih gading, terdapat puluhan kendaraan yang telah terparkir rapi, dari motor hingga mobil elit. Mereka telah datang dari 30 menit yang lalu, tidak bersamaan namun masih di jam yang sama.

Ada sekitar 50 orang disana, belum dengan puluhan wartawan yang siap merecord persidangan masal tersebut, hampir 10 orang yang akan di sidang pagi ini, orang-orang itu masih ada di sel tahanan sementara.

Sementara sekitar 50 orang tadi berada di halaman Gedung yang lebar itu, mereka masih menunggu jam persidangan di mulai. Kumpulan mereka bisa di bilang reuni dadakan, yang dimana reka-rekan yang lama tidak bertemu kini Kembali Bersama dalam persidangan salah satu rekan mereka.

Alexis, gara gunawan, erlangga dan beberapa rekan bisnis mereka yang kini hadir, yang kemungkinan juga bisa di jadikan saksi selanjutnya.

"bagaimana perusahaan alexis? Lancer?" tanya erlangga yang berdiri di samping mobilnya.

Alexis tertawa. "lancar, saham yang sempat hilang pun kini sudah Kembali ke tangan saya, berkat bantuan pak gara, selaku saksi bisu kejadian ini." Liriknya pada gara yang kini tengah berdiri di sampingnya dengan kedua tangan menyilang pada bagian belakang.

"maaf, saya hanya membantu, yang mengerjakan dan aksi adalah mereka, arista, attrea dan cakra. Mereka yang menguaknya semuanya, bahkan dari seluruh berkas yang kini sudah Kembali ke tangan anda semua, itu berkat kerja sigap mereka." Gara menatap segerombolan pemuda yang tengah bercanda asik.

"saya sangat kagum dengan kerja mereka, tanpa ada keluhan sedikit pun mereka dapat mengatasi dengan baik." Sambung gara.

"ya, saya setuju dengan pak gara. Arista adalah gadis yang pantang menyerah, dia juga pemberani. Saya dengar dari cerita anak saya, bahwa arista juga yang membantu fikar dalam membuktikan dirinya layak untuk memilih mandiri." Tambah erlangga ikut memuji arista.

Anvaller [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang