Rara naik ke kamar setelah selesai membantu Bibi bersih-bersih.
Saat membuka pintu kamar, pemandangan yang dilihatnya adalah sosok Al yang sudah rapi. Cowok itu tampak sedang memakai sepatu.
Hmm... yang mau nge-date mah udah rapi aja nih, batin Rara.
"Udah mau berangkat, Kak?" tanya Rara basa-basi.
Al melihat Rara sekilas, lalu kembali ke sepatunya sambil menjawab dengan gumaman.
Rara yang merasa tak digubris pun memilih untuk duduk setengah rebahan di ranjang. Lalu dia membuka ponselnya, mencari aplikasi orange favoritnya.
"Gue tunggu di bawah, buruan loe siap-siap," ucap Al.
Rara menurunkan ponsel di tangannya, "Hah?..... Apa Kak?"
Al mendekat ke arah Rara. "Nyonya Alfian..... buruan siap-siap gih. Kasian Dika lama nungguin ntar."
Rara tak bergeming. Dia malah terdiam bingung. Al terkekeh geli melihat ekspresi wajah Rara. Refleks Al membungkuk lalu mengangkat dagu Rara dan kemudian.....
Cup.
Al mengecup kilat bibir sang istri. "Disuruh cepet malah bengong sih."
Rara mengerjapkan kedua matanya beberapa kali. "Kamu ngajakin aku?..... Bukannya perginya sama Nadia ya?"
"Loe maunya gue ngajak Nadia?" tanya Al.
"Ya gak lah..... ehh..... maksudnya..... aduh..... gimana ya..... Iya deh, aku siap-siap dulu," jawab Rara jadi salting sendiri. Lalu dia bangkit dari ranjang.
Al dibuat gemas sendiri dengan tingkah Rara. Baru juga gadis itu berdiri, Al langsung melingkarkan tangannya ke perut Rara. "Gak jadi pergi aja gimana?"
"Kenapa?" tanya Rara menatap Al yang begitu dekat jaraknya dengan dirinya.
Al sedikit membungkuk lalu meletakkan kepalanya di bahu Rara. Dia mengarahkan wajahnya menghadap ke leher Rara. Cowok itu bisa merasakan aroma strawberry gadisnya. "Gue pengen makan loe aja di rumah," bisik Al kemudian.
"Ehh..... mana ada?!" protes Rara melotot sambil menarik posisi tubuhnya menjauh.
Al berdecak kesal, "Ck..... Nyonya Alfian galak."
"Udah..... kamu tunggu di bawah aja. Aku ganti baju dulu," ucap Rara.
Al mengiyakan lalu tiba-tiba mengecup kening Rara. "Dandan kayak biasanya aja, gak usah menor."
"Ihhh..... kamu kenapa sih, Kak?" sungut Rara.
"Loe serius mau nanya terus? Gue kasih tau..... tapi kita gak bakal jadi pergi dan gue pastiin ki-.........." ucapan Al dipotong lebih dulu oleh Rara.
"Iya... iya, aku ngerti kok. Udah sana keluar dulu, aku mau siap-siap," ucap Rara buru-buru.
Al balik badan lalu beranjak keluar dari kamar. Dia menuruni tangga dan menunggu di ruang tamu. Dia mengeluarkan ponselnya dan mulai main game.
Dua puluh menit kemudian, Rara sudah berdiri di samping kursi yang Al duduki.
"Udah Kak," ucap Rara membuat Al mengalihkan tatapannya dari layar ponselnya.
Al menatap Rara dari ujung kepala hingga ujung kaki. Gadis itu mengenakan gaun sebatas lutut berwarna peach. Juga riasan wajah yang natural, membuatnya terlihat semakin anggun.
"Kenapa Kak?" tanya Rara setelah melihat tatapan Al.
Cowok itu bangkit dari kursinya, "Loe jelek." Lalu Al berjalan keluar rumah. Rara tak menggubrisnya dan memilih mengikuti langkah Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita (TAMAT)
Random[17+]..... Tentang dua remaja yang harus terikat karena perjodohan. "Loe sama gue ?" "KITA berdua kan ?" Sedangkan masing-masing dari mereka mempunyai sahabat yang punya tempat penting di hati mereka. PERINGATAN!!! #Typo bertebaran,,, apalagi di par...