7

996 237 155
                                    

Sabtu sore keluarga Al dan keluarga Rara berangkat ke puncak untuk menghabiskan weekend bersama. Selain untuk berlibur melepas penat dari kesibukan rutinitas, para orang tua berniat sekali ingin lebih mendekatkan Al dan Rara.

Mereka menginap di villa milik keluarga Al. Malam ini mereka bersantai di halaman belakang membuat pesta barbeque. Setelah matang sebagian, Mama Al dan Tante Rara menyajikan untuk suami mereka. Dan mereka pun kemudian asik mengobrol di atas tikar tak jauh dari tempat panggangan.

Melihat Al yang sibuk dengan ponselnya membuat Mama menegurnya. "Rezky..... bantuin Rara selesaiin manggangnya gih, tinggal dikit tuh!"

Al menatap Mamanya lalu beralih melihat Rara. Kemudian Al berdiri sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. "Oke, Ma." Dan cowok itu pun beranjak menghampiri Rara.

"Keburu laper gue..... loe kelamaan manggangnya," kata Al setelah berdiri di samping Rara.

"Loh..... kan yang mateng udah di bawain Mama kesana tadi," balas Rara.

"Itu buat suami mereka, jatah gue sama loe kan?" ucap Al sambil memasukkan tangannya ke saku celana.

Rara menoleh ke arah Al. Tak ingin berdebat, Rara kemudian mengambil piring dan garpu, lalu menata beberapa potong daging yang sudah matang ke piring.

"Nih punya loe," kata Rara sambil menyerahkan piring itu ke Al. Lalu gadis itu membalik daging di panggangan.

Al mulai makan sambil tetap berdiri. "Loe gak makan dulu?"

"Ntar aja sekalian, nanggung ini tinggal dikit," balas Rara.

Dering suara ponsel terdengar. Al merogoh saku celananya dan mengangkat panggilan dari Nadia.

"Iya Nad, kenapa?"

"Chat gue loe read doang masa'? Kita ngumpul sama anak-anak yuk..... loe jemput gue ya," suara Nadia di seberang sambungan terdengar manja.

"Gue lagi gak di rumah, ngikut Papa Mama keluar."

"Tumben banget loe? Acara apaan emangnya?"

"Cuma ngobrol-ngobrol santai doang."

"Oh, ya udah deh. Gue jalan sama temen-temen cewek gue aja kalo gitu."

"Oke..... jangan pulang kemaleman. Satu lagi..... jangan kalap kalo liat diskon."

"Yeee..... suka-suka gue dong. Ya udah..... Bye."

"Ati-ati."

"Siap, Bosque!"

Al lalu mematikan panggilan dan memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Dia beralih melihat Rara, gadis itu masih sibuk membolak balik daging di panggangan. Al kembali memasukkan potongan daging ke mulutnya. Lalu dia mengambil garpu bersih yang lain, menusukkannya ke daging di piring yang dia pegang, kemudian dia menyodorkannya di depan mulut Rara. "Makan dulu nih."

Rara menatap Al sekilas, lalu membuka mulutnya menerima suapan dari Al.

"Kemarin-kemarin loe suka ledekin gue sama Faldo, gak taunya loe sama aja tuh," cibir Rara.

"Loe cemburu sama Nadia?" goda Al tersenyum jahil.

"Idiiiiih..... situ oke?" ledek Rara.

"Jelaslah," kata Al percaya diri.

Rara hanya memutar bola matanya malas tanpa berniat menyahut. Al terkekeh, lalu menyuapkan daging ke mulutnya dan bergantian menyuapi Rara dengan garpu yang berbeda.

Mereka mengobrol di selingi candaan sampai potongan daging di piring Al tandas, bersamaan dengan Rara yang selesai memanggang. Mereka lalu membawa daging yang sudah matang itu untuk bergabung dengan para orang tua.

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang