Kita (TAMAT)

49

Setelah Rara mengakui perasaannya mengenai hubungan mereka, Al semakin bertingkah jail saat sedang berdua saja dengan Rara. Gadis itu pun juga merasa lebih baik sekarang karena hubungannya dengan Al semakin dekat. Faldo juga sudah mulai aktif lagi masuk sekolah beberapa hari yang lalu. Dan Fani sudah tak lagi membahas tentang Agara. Rara, Faldo dan Bima kompak menentang keras jika Fani menjalin hubungan dengan cowok anggota geng motor itu.

Bel pulang baru berbunyi beberapa menit yang lalu, tapi Al sudah duduk manis di atas motornya. Semenjak jam istirahat terakhir tadi, Al memang tak lagi kembali mengikuti pelajaran. Dia bersama para sahabatnya membolos untuk bersantai di rooftop hingga jam pelajaran terakhir selesai.

Karena Al ada janji dengan Rara untuk berkunjung ke rumah Om Rara setelah pulang sekolah, Al pun tadi pamit lebih dulu pada para sahabatnya. Dan di sinilah Al berada sekarang, di halaman parkir SMA Taruna.

Beberapa menit kemudian terdengar derum suara beberapa motor sport parkir di depan gerbang sekolah. Al tau mereka siapa, geng motor Rajawali. Al memandang sekilas sekumpulan anak-anak geng motor itu, lalu Al lebih memilih asik dengan ponselnya.

Rara dan Fani berjalan beriringan menuju ke parkiran. Manik mata Fani menangkap sosok cowok yang dia kenal sedang duduk di atas motor di luar gerbang sekolah. Cowok yang tak lain adalah Gara itu melihat Fani sekilas lalu cowok itu tampak sibuk dengan ponselnya. Fani sedikit gugup, kenapa Gara bisa ada di sekolahnya.

Beberapa detik kemudian terdengar bunyi pesan masuk di ponsel Fani. Lalu gadis itu pun membuka ponselnya. Ternyata itu pesan dari Gara.

"Gak usah takut. Gue dateng cuma nganterin Dion jemput ceweknya. Anggep aja kita gak saling kenal."

Fani menghela napas lega. Tadi dia sempat takut kalau para sahabatnya mengira Gara datang untuk menemuinya. Tapi itu tidak mungkin juga sebenarnya. Karena dia dan Gara sudah berjanji untuk menyembunyikan status hubungan mereka. Yaps..... Fani diam-diam telah resmi berpacaran dengan Gara, si anggota geng Rajawali itu.

Tapi Fani segera mengerjap kaget. Siapa kira-kira anak Taruna yang menjadi cewek Dion, sang ketua Rajawali itu? Fani pikir gadis itu terlalu berani menunjukkan dirinya sebagai cewek Dion. Atau gadis itu memang berkelakuan sama dengan cewek-cewek dari anak geng motor itu? Tapi sesaat kemudian Fani membantahnya dalam hati. Dia pun sekarang adalah cewek dari salah satu anggota geng Rajawali, tapi dia tidak berkelakuan buruk menurutnya.

Saat Fani dan Rara tiba di hadapan Al, sang ketua geng Rajawali si Dion pun lalu berjalan masuk ke gerbang sekolah yang baru saja di buka. Fani mengernyit heran melihat Dion yang masuk ke lingkungan Taruna untuk menjemput ceweknya.

"Fan..... loe gak ke mobil loe?" tanya Rara.

Fani menoleh pada Rara lalu menampilkan cengirannya. "Gue mau liat gimana Al merlakuin loe kalo kalian boncengan."

"Miris amat sih idup loe! Makanya cari pacar sana," ledek Al.

Belum sempat Fani menyahut, suara Nadia yang lewat di dekat mereka bertiga pun lebih dulu menyapa gendang telinga mereka.

"Dion!" seru Nadia sambil berlari kecil ke arah Dion yang tersenyum ke arah gadis itu.

"Hai cantik," sapa balik Dion.

Banyak siswa yang melihat interaksi mereka. Fani sampai memasang wajah cengo karena terlalu kaget kalau ternyata Nadia yang di jemput Dion.

"Dia siapa? Jemput Nadia ya?" tanya Rara.

"Hah?" sahut Fani menoleh pada Rara, tapi masih dengan wajah cengonya.

"Loe kenapa, Fan?" tanya Rara yang melihat ekspresi aneh wajah Fani.