Tadinya part 71 adalah part terakhir dan part 72 juga 73 adalah Extra Part, tapi setelah aku baca ulang..... aku ganti pembagiannya, he he 😁
Jadi..... part 73 ini adalah part terakhir, alias TAMAT ya. 😘
Aku juga sekalian Up part selanjutnya berupa SEKUEL cerita KITA ini. 🤩
Kalau penasaran, langsung tengok ya setelah selesai baca part terakhir ini. 🤗
Aku juga mau ngucapin..... happy 50,2 K untuk pembaca cerita ISTRI PERTAMA. 😘
Terima kasih. 🙏
.
.
.
.
.***
Setelah keluarga membawa Rara untuk periksa ke Dokter, calon anggota baru keluarga Danuarta memang sedang tumbuh di rahim Rara. Usia kandungannya memasuki empat minggu. Mereka menangis haru dan tak henti mengucapkan syukur. Rasa bahagia itu mereka salurkan dengan lebih banyak lagi bersedekah dan memberikan santunan pada orang yang kurang beruntung. Meskipun sebenarnya keluarga Danuarta merupakan donatur tetap di beberapa panti asuhan dan panti sosial di Jakarta.
Para sahabat pun antusias mendengar kabar kehamilan Rara. Bahkan membuat Dika yang memang sudah bertunangan dengan Thalita sejak lulus kuliah, menjadi ingin segera menikahinya. Thalita yang beberapa bulan yang lalu tinggal di rumah ibu kandungnya karena kondisi kesehatan Mamanya yang semakin memburuk, membuat Dika belum bisa mewujudkan keinginannya.
Dan yang membuat heran adalah Al yang setiap bangun tidur harus mengalami morning sickness. Tapi untunglah di siang hari, Al tak merasakan gejala apapun sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan. Berbanding terbalik dengan Rara yang tidak mengalami mual sama sekali, dia justru harus mengemil sesuatu setelah bangun tidur.
"Kak?" ucap Rara pelan.
"Kenapa, sayang?" balas Al yang kemudian mengalihkan pandangannya dari laptop untuk menoleh pada Rara yang bersandar di lengan kekarnya. Pria itu sedang mengerjakan pekerjaan yang belum sempat di selesaikannya sore tadi di kantor.
"Aku pengen makan pecel lele di lesehan pinggir jalan..... boleh gak?" tanya Rara hati-hati karena dia tahu waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Al menutup laptopnya. "Pake jaket dulu biar gak kedinginan nanti." Lalu pria itu mengecup kening sang istri.
"Maaf ya, Kak..... aku sering ngrepotin..... Aku sering minta yang aneh-aneh dan aku juga jadi sering ngambek ke Kakak. Maaf kalo Ka-.........." ucap Rara terpotong.
Al membungkan bibir mungil itu dengan bibirnya. Memagutnya lembut, menyalurkan seluruh rasa cintanya pada perempuan yang delapan bulan lagi akan menjadi ibu dari anaknya.
Al segera melepas pagutannya setelah Rara sedikit mendorong dada bidangnya karena istrinya sudah kehabisan napas. Pria itu lalu mengelus sudut bibir sang istri. "Satu hal yang perlu kamu inget..... Kakak bahagia menikmati setiap momen kebersamaan kita, dari dulu saat kita baru berdua..... sampai sekarang saat menunggu kelahiran buah hati kita." Al lalu mengecup perut Rara yang masih rata, kemudian mengelusnya lembut. "Kakak akan lakuin apapun asalkan kamu dan buah hati kita ngerasa bahagia dan nyaman. Kakak akan pastiin kalian gak kekurangan sesuatu. Kakak sangat mencintai kalian..... dan kalian adalah hidup Kakak. Jadi jangan pernah ngerasa bersalah gitu lagi ya."
Rara mengangguk, lalu tersenyum. "Makasih, Kak. Aku dan si kecil juga sangat mencintai Kakak."
Al mengecup puncak kepala Rara. "Sekarang pake jaketnya, kita berangkat makan pecel lele."
![](https://img.wattpad.com/cover/203497155-288-k404666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita (TAMAT)
De Todo[17+]..... Tentang dua remaja yang harus terikat karena perjodohan. "Loe sama gue ?" "KITA berdua kan ?" Sedangkan masing-masing dari mereka mempunyai sahabat yang punya tempat penting di hati mereka. PERINGATAN!!! #Typo bertebaran,,, apalagi di par...