35

860 111 1.1K
                                    

Selamat malam semuanya 🤗

Gimana puasa hari pertama?
Semoga lancar selalu yak 😊

Yok cuzz... mampir dulu ke pasangan halal KITA 🤩

Selamat membaca 🙏

****

Waktu menunjukkan pukul setengah enam pagi. Thalita membuka matanya dan menggeliat sebentar. Dia bangkit dari ranjang lalu menuju kamar mandi.

Beberapa saat setelah Thalita kembali ingin rebahan, terdengar suara ketukan pintu. Dengan malas Thalita pun membukanya.

"Ngapain pagi-pagi udah di sini? Rapi banget lagi," tanya Thalita setelah melihat Al berdiri di depan pintu.

"Kepo," sahut Al sambil melangkah masuk dan menuju ke arah Rara yang masih bergelung di bawah selimut.

Al berdiri di dekat ranjang Rara dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celananya. Dia tersenyum tipis memandang wajah Rara yang masih terlelap. Hmm..... sudah berhari-hari Al tidak bisa memandangi wajah istri'nya saat sedang tidur.

Fani menggeliat di ranjangnya. Hidungnya mencium aroma parfum maskulin. Dia lalu membuka kelopak matanya dan mendapati Al sedang berdiri memandangi Rara.

"Al..... iler loe netes tuh," celetuk Fani, masih dengan posisi tengkurap di balik selimut. "Cewek emang dibilang cantik beneran, kalo pas tidur dia tetep keliatan cantik. Iya gak?"

Al tak menoleh sedikit pun. Dia masih asik memandangi wajah Rara yang terlihat damai di alam mimpi. "Tiap hari liat dia tidur, gue juga mikir gitu," gumamnya kemudian.

Fani sedikit mengangkat kepalanya. "Maksud loe?"

"Loe pernah merhatiin Keyra tidur? Tiap hari?" tanya Thalita.

Al berdehem. Salah ngomong nih gue, batinnya. "Pada mandi dulu sana biar seger, biar kuping kalian bisa denger dengan jelas. Siapa juga yang ngomong tiap hari?"

"Loe tadi bilang "tiap hari" gitu kan?" ucap Thalita.

"Gue ngomong "tiap kali", Ta. Gue beberapa kali liat dia ketiduran di mobil gue," sahut Al.

"Ya ya ya..... terserah deh," balas Thalita malas, masih dengan duduk bersila di atas ranjangnya. "Btw..... loe ngapain pagi-pagi dateng?"

"Tau tuh..... gak sopan banget liatin cewek-cewek masih tidur. Keseringan sekamar sama Nadia sih loe, jadi gini nih," imbuh Fani.

"Bawel loe!..... Ta, bangunin Rara gih!" ucap Al.

Thalita berdiri dari ranjangnya dan berpindah duduk di ranjang Rara. Thalita sedikit menarik selimut yang membungkus gadis itu. "Key, bangun... udah hampir jam enem loh!"

Masih dalam keadaan mata terpejam, Rara menyahut pelan, "Tadi gue udah sholat Subuh, Ta." Lalu Rara menarik selimut kembali membungkus seluruh tubuhnya.

Thalita mengangkat kedua bahunya pada Al, lalu Thalita kembali duduk di ranjangnya sendiri.

Al pun duduk di pinggir ranjang Rara. Lalu dia menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi kelopak mata gadis itu.

"Yaelah masih pagi udah liat yang uwu gini. Nasib jomblo gini banget yak," keluh Fani.

"Sabar ya, mblo," ledek Thalita sambil terkekeh pelan.

Al tak menggubris kedua gadis itu. Dia fokus mengelus pipi Rara, mencoba membuat gadis itu bangun.

"Ta, gue ngantuk..... ntar siang'an gue bangunnya," ucap Rara pelan dengan masih memejamkan mata.

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang