Tekan ⭐ dulu yak biar nanti gak lupa, hehe..... 🤗
Happy reading 🤩
***
Setelah makan malam, Rara dan yang lainnya bersantai di ruang keluarga. Mereka menonton televisi sambil bercengkrama. Rara dan Tante duduk di sofa, sedangkan para suami duduk selonjoran di karpet, di depan istri mereka masing-masing. Tangan Tante senantiasa setia melingkar di pundak Om.
"Kalian nginep sini sampe waktunya masuk sekolah lagi kan?" tanya Om.
"Al sih ngikut Rara aja Om. Lagian Papa Mama pergi semingguan lebih kayaknya," jawab Al.
"Dari pada di rumah Mama sepi, kalian di sini aja ya sampe masuk sekolah nanti," rayu Tante dengan senyum cerianya.
Al sedikit menoleh dan mendongak agar bisa melihat Rara. "Gimana, Yang?"
"Aku ngikut Kakak aja," sahut Rara.
"Tenang aja kalian. Walaupun kamar kamu gak kedap suara kayak kamar di rumah Al, Om dan Tante gak akan ngintip atau nguping kok," ucap Tante sambil terkekeh dan mengerlingkan mata pada Rara dan Al.
Setelah keakraban mereka terjalin tadi, Om dan Tante pun mulai terbiasa memanggil dengan nama Al, tak lagi dengan panggilan Rezky. Lebih mudah dan simpel kalau Al bilang.
"Jangan godain mereka terus dong, Ma. Ntar gak jadi nginep mereka," sahut Om.
"Gak pa-pa kok, Om. Kita jadi kok nginep sini," ucap Al.
"Beneran ya, Kak?" tanya Rara.
"Iya," jawab Al.
"Asik," ucap Rara dengan senyum yang mengembang. "Makasih ya, Kak."
Al hanya mengangguk. Lalu mereka pun fokus kembali menonton televisi. Saat Al merasa Om dan Tante asik dengan acara tv, Al menarik pelan tangan Rara. Sontak gadis itu pun menundukkan kepala melihat Al.
Al menarik lagi tangan Rara sampai kepala gadis itu merunduk tepat sejajar dengan kepalanya. "Izin gue gak gratis ya," bisik Al terkekeh pelan.
"Kok gitu?" tanya Rara berbisik juga.
Al tak menjawab. Dia hanya tersenyum menyeringai, lalu melepaskan cekalan tangannya pada Rara. Lalu Al kembali melihat layar tv. Rara tiba-tiba saja menarik telinga kanan Al, menjewernya hingga membuat cowok itu meringis tertahan.
Al menoleh menatap Rara, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum lalu menjulurkan lidahnya mengejek.
Al segera meraih tangan Rara yang masih bertengger di pundaknya. Dan tiba-tiba saja Al menggigit pangkal ibu jari Rara. Sontak Rara membekap mulutnya sendiri dengan tangannya yang bebas agar tak mengaduh. Al melepaskan gigitannya, lalu menarik tangan Rara hingga kepala mereka sejajar kembali. "Siap-siap aja loe, ntar gue gigit yang lain. Awas aja kalo ntar nangis."
Rara membulatkan kedua matanya. "Enak aja." Lalu Rara menarik diri dan kembali duduk dengan benar. Dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.
Mereka pun kembali asik bercengkrama bersama sambil menonton tv. Sesekali Al menarik tangan Rara dan mendaratkan kecupan di bekas gigitannya tadi. Atau jika tidak, Al akan mengelus bekas itu dengan ibu jarinya.
"Al, kapan-kapan kamu ajarin Rara nyetir ya," pinta Om.
Al mengernyit bingung, lalu sedikit menoleh pada Rara. "Emang kamu belum bisa nyetir, Yang?"
Rara tak menjawab. Dia hanya menyengir lebar. Al menatap gadis itu tak percaya. Udah tahun berapa ini, masa' bawa mobil aja belum bisa? batin Al heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita (TAMAT)
Random[17+]..... Tentang dua remaja yang harus terikat karena perjodohan. "Loe sama gue ?" "KITA berdua kan ?" Sedangkan masing-masing dari mereka mempunyai sahabat yang punya tempat penting di hati mereka. PERINGATAN!!! #Typo bertebaran,,, apalagi di par...