59

695 74 308
                                    

Hai..... hai.....
Aku Up lagi nih hari ini 🤗
Sengaja Up cepet, karena..........
(baca di bawah ya nanti) 😁

Cuma mau ingetin, jangan lupa tekan "⭐" nya dulu yak. 💙

Selamat membaca. 😘

***

Saat jam istirahat, Fani membawa Faldo ke perpustakaan. Gadis itu lalu memperlihatkan kiriman video kemarin. Untunglah para siswa lebih memilih pergi ke kantin di jam seperti ini, jadi mereka lebih leluasa untuk berbicara.

Faldo pun memutar video itu. Lalu di layar, tampaklah wajah Dion si ketua geng Rajawali. Sepertinya seseorang merekamnya diam-diam.

"Ya kali gue bisa kalah balapan, Gar. Gue emang sengaja ngalah." ucap Dion tampak tersenyum miring.

"Gue udah yakin kalo loe emang sengaja kalah. Kok bisa?"

"Demi motor merah baru gue yang parkir di depan itu."

"Maksud loe apa?"

"Cewek yang bernama Nadia itu yang ngasih."

"Maksud loe?"

"Gak perlu gue jelasin panjang lebar kan?"

"Iya, gue paham. Cewek itu ngasih motor baru ke elo kalo loe ngalah di balapan. Gitu kan?"

Dion tampak mengangguk. "Dia bahkan udah rencanain ini dengan baik. Gue gak peduli tujuan dia apa, yang penting gue dapet motor baru."

"Jadi..... dia bukan pacar elo?"

"Ya bukanlah, Gar. Loe tau selera gue itu cewek yang hot, yang seksi..... lah dia apaan? Dia gak lebih dari sekedar cewek yang terobsesi sama cinta. Bukan selera gue banget."

Lalu kamera tampak dimatikan dan video pun berakhir.

"Dari awal gue udah curiga kalo Dion gak mungkin gitu aja kalah balapan dari Al," ucap Faldo.

"Gue gak nyangka kalo Nadia senekat itu ternyata. Terus gimana? Kita kasih tau Al sama Rara gak soal ini?" tanya Fani.

"Kayaknya gak perlu untuk sekarang ini. Al juga udah tau kalo Nadia suka sama dia, jadi Al udah mutusin buat jauhin cewek itu," jawab Faldo.

"Syukur deh kalo Al bener-bener nglakuin itu. Al sama Rara gak bakal berantem gara-gara Nadia lagi," ucap Fani.

"Btw..... yang ngrekam sama ngirim video itu ke elo si Gara ya?" tanya Faldo.

Fani mengangguk.

"Loe deket sama anak geng motor itu?" tanya Faldo lagi.

Fani tak menjawab. Dia bingung harus menjawab apa.

"Jawab jujur, Fan," ucap Faldo.

Fani mengangguk. "Tapi sekarang udah gak kok. Dia emang sering hubungin gue lagi pake nomor baru..... tapi semenjak putus gue udah blokir nomor-nomor baru yang dia gunain."

Faldo mengangkat alisnya sebelah. Fani kemudian tersadar dengan ucapannya, lalu dia segera menutup mulutnya. Karena terlalu bingung dan gugup, dia malah keceplosan.

"Putus?..... Berarti loe pernah jadian sama dia?" tanya Faldo.

"Itu..... anu..... gak penting juga sih, Do. Gak usah dibahas lagi," jawab Fani bingung sampai bicara tergagap.

"Loe sayang sama dia?" tanya Faldo.

Terdengar helaan napas dari bibir tipis Fani. Lalu pandangannya tertunduk menatap meja di depannya. "Gue gak tau. Yang jelas..... gue ngerasa kecewa banget waktu liat dia ciuman sama cewek lain..... Dia minta maaf dan udah jelasin semuanya. Hati gue pengen banget percaya sama dia, tapi..... gue takut gue bakal kecewa lagi nantinya."

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang