23

913 140 1.1K
                                    

"Hah?" ucap Al sedikit kaget.

Rara lalu bangkit dari posisi tengkurapnya, mengubahnya menjadi duduk bersila. Sedangkan Al masih menatap tak percaya mendengar omongan Rara.

"Loe ngomong apa tadi? Loe mau pacaran sama Juna?" tanya Al.

"Kan tadi kamu yang suruh," jawab Rara santai.

"Terus..... kalo Mama sampai tau menantunya punya pacar haram gimana?" ucap Al tidak puas dengan jawaban sang istri.

"Kok haram sih?" sahut Rara.

"Ya iyalah..... loe kan udah punya pasangan halal. Kalo loe punya pacar berarti dia pacar haram," balas Al.

Rara menggeleng-gelengkan kepalanya. Suaminya itu benar-benar selalu bisa jadi sosok yang berbeda-beda buatnya. Saat di sekolah, mereka seperti dua orang asing yang tak saling sapa di depan orang lain. Sedangkan di rumah, Al sering bersikap jail dan lucu.

"Kalo kamu boleh punya pacar, kenapa aku gak boleh?" tanya Rara enteng.

"Siapa bilang gue punya pacar?" sahut Al.

Rara mengendikkan kedua bahunya. "Gak ada sih. Lagian kalo pun ada, kamu gak bakal tunjukkin ke orang kan..... secara di sekolah kamu nempelnya sama Nadia terus."

"Kok jadi bawa-bawa Nadia sih? Terserah deh..... yang jelas sekarang ini gue gak punya pacar," kata Al.

"Jadinya gimana..... kamu jadi ngebolehin aku pacaran sama Juna gak nih?" sahut Rara terkekeh pelan.

"Terserah!" balas Al acuh.

"Oke. Kalo gitu besok aku kasih tau ke Juna kalo aku boleh pacaran," ucap Rara.

Al menatap Rara tak percaya. Niatnya bercanda, tapi kenapa istrinya malah sengaja menguji kesabaranya. "Kalo Mama sampai tau gimana?"

"Tinggal bilang Mama kalo Kakak yang ngebolehin, gampang kan?" sahut Rara tersenyum lebar.

Al berdecak kesal. Dia menarik pelan pergelangan tangan Rara membuat tubuh gadis itu tertarik tepat di depannya. Al lalu memegangi kedua sisi pinggang Rara dan membawanya duduk di pangkuannya dengan masing-masing kaki Rara yang berada di samping kanan kiri tubuh Al.

Tak ada yang bisa dilakukan Rara selain memekik kaget. Dia terlalu terkejut dengan perlakuan sang suami. Posisinya sekarang yang menghadap pada Al, membuat wajahnya tepat sejajar dengan wajah Al.

Rara spontan meletakkan kedua tangannya ke dada bidang Al, memberi jarak agar tak saling menempel. Rara sungguh malu sekarang. Bagaimana tidak, posisinya sekarang duduk diatas pangkuan Al yang sedang duduk bersila dan cowok itu memeluk kedua sisi pinggangnya.

Tadi Rara hanya berniat membalas ledekan Al dengan bercanda balik, tapi yang ada malah Rara dibuat senam jantung oleh sang suami.

"Coba ulangin tadi loe ngomong apa?" ucap Al menatap Rara.

Sedangkan Rara hanya menampilkan cengirannya, lalu menggeleng pelan. "Gak jadi kok hehe..... Turunin ya?"

Al malah semakin menarik pinggang Rara membuat tubuh mereka menjadi lebih dekat lagi. Senyuman jail tercetak jelas di bibir Al. "Gak!..... Lalo loe pengen nakal mending latian nakalin gue dulu. Coba, gue pengen liat."

"Becanda doang tadi, Kak," balas Rara.

"Masa?" goda Al.

Rara mengangguk. "Masa iya aku beneran mau punya pacar di sekolah sih?"

"Boleh kok..... gak pa-pa," sahut Al.

"Hah?" balas Rara melongo.

Al terkekeh geli melihat ekspresi wajah Rara. Ya Tuhan, istrinya ini benar-benar menggemaskan. Al langsung mengecup singkat bibir sang istri, membuat Rara memukul pelan dada Al.

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang