60

825 70 190
                                    

Rara dan Fani berjalan beriringan menuju ke kantin. Fani terlihat tampak tidak bersemangat dan tidak ceria seperti biasanya. Bahkan tadi Rara harus memaksanya dulu supaya mau ikut pergi ke kantin.

"Kemarin loe pergi kemana, Fan..... tumben gak chat gue," tanya Rara.

"Gue di rumah aja," jawab Fani.

"Loe kenapa lesu gini sih, Fan?" tanya Rara lagi.

"Gue kurang enak badan aja. Waktu di nikahan Bu Ningrum, gue makan makanan pedes punya Adit..... jadi gue sakit perut. Mungkin lambung gue bermasalah kali jadinya," jawab Fani pelan.

"Kok loe gak istirahat aja sih di rumah tadi?" sahut Rara khawatir.

"Bentar lagi mau ujian, Ra..... Gue gak mau ketinggalan materi," balas Fani.

Saat masuk ke kantin, Rara melihat Al yang mengajaknya untuk bergabung di mejanya. Rara pun melempar senyum pada sang suami.

"Kita ke mereka yuk, Fan," ajak Rara.

"Loe aja, Ra. Gue agak pusing.....pengen duduk tenang. Mereka terlalu berisik," ucap Fani.

Lalu gadis itu pun berjalan ke arah meja lainnya. Rara mengendikkan bahunya pada Al, kemudian mengikuti Fani.

"Mereka kok gak gabung kita?" tanya Dika.

"Gak tau. Mungkin lagi pengen ngumpul sesama cewek kali," jawab Al.

Faldo pun ikut melihat ke arah dua gadis yang duduk bersebelahan itu. Mereka pun tampak menatap Faldo juga. Dan Faldo hanya memberi isyarat untuk makan. Rara tersenyum sambil mengangguk. Sedangkan Fani kemudian terlihat menunduk, fokus ke mangkok baksonya.

"Kok kemarin loe pulang duluan dari nikahannya Pak Tama, Do?" tanya Al.

"Dia makan makanan pedesnya Adit, jadi sakit perut mungkin," sahut Raffi.

"Heem," balas Faldo.

"Mana seharian kemarin ponsel loe gak aktif lagi," ucap Al.

"Kenapa emangnya? Kenapa gak dateng aja ke rumah? Gue seharian gak keluar rumah," ucap Faldo.

"Rara yang sibuk nelponin loe. Kalo gue mah ogah sebenernya main ke rumah loe sering-sering," sahut Al.

"Lo pikir gue suka? Gak ya," balas Faldo.

"Kalian ini mirip banget sama Tom and Jerry," celetuk Adit.

"Dia nih tikusnya," sahut Al.

Faldo menatap Al datar. "Mungkin." Lalu Faldo pun bangkit dari kursinya dan melangkahkan kakinya pergi dari kantin.

"Dia kenapa?" tanya Dika heran.

"Gak tau," jawab Raffi.

"Aneh menurut gue," imbuh Adit.

Bima lalu berdiri. "Gue liat dia dulu."

Yang lainnya mengiyakan, lalu Bima pun menyusul Faldo. Sepertinya cowok itu pergi ke kelas.

"Nyamperin pacar dulu ahh," ucap Al sambil berdiri dari kursinya.

"Dasar bucin," balas Adit.

Tapi belum sempat Al beranjak, bel tanda istirahat berakhir sudah lebih dulu berbunyi. Dika pun segera berdiri dan menggiring Al untuk masuk ke kelas, di ikuti Adit dan Raffi di belakang mereka.

***

Semakin mendekati hari ujian akhir, para siswa kelas 12 sudah mulai di sibukkan dengan jadwal jam belajar tambahan juga les yang diadakan pihak sekolah. Mereka pun tak punya waktu lagi untuk sekedar kumpul bersama sepulang sekolah.

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang