31

823 114 1.2K
                                    

Setelah dua hari yang lalu pembagian Raport dilaksanakan, para siswa SMA Taruna mendapat libur semester dua minggu. Untuk mereka yang punya uang lebih, tentu mereka akan memanfaatkan waktu untuk berlibur.

Seperti yang dilakukan Al dan Rara. Mereka akhirnya setuju untuk liburan ke Bali. Rara mengajak Fani ikut dengannya. Sedangkan Faldo dan Bima menolak ikut. Faldo hanya berpesan pada Fani untuk selalu menjaga Rara.

Setelah check in dan mengurus segala sesuatunya, rombongan mereka masuk ke kamar sambil menyeret koper masing-masing.

Rara satu kamar dengan Fani dan Thalita. Sedangkan Nadia satu kamar dengan geng kelasnya, Tissa dan Zella.

Eh..... kok Nadia ikut?
Siapa yang nanya gitu? 😅

Ya jelas dong ikut.
Nadia kan ibarat Tuan Putri di antara Al, Dika, Raffi dan Adit.

Hilih..... author binyik bicit yi 😅

Setelah menata barang-barang bawaan mereka, Rara, Fani dan Thalita memilih rebahan di ranjang masing-masing.

"Ra, pokoknya loe gak boleh ninggalin gue buat pacaran terus sama cowok loe ya. Awas aja kalo loe jadiin gue nyamuk. Loe yang ngajak gue ke sini, jadi loe yang harus tanggung jawab sama perasaan gue," ucap Fani.

Thalita tertawa mendengar ucapan Fani. "Tanggung jawab perasaan..... gue suka bahasa loe, Fan."

"Emang bener kan? Dia yang udah punya pacar malah ngajakin jomblo kayak gue buat ikut mereka liburan. Aneh kan?" ucap Fani.

"Gue cuma pengen ngajakin sahabat gue liburan bareng, seneng-seneng bareng," sahut Rara.

"Gue ngerti, Ra. Gue cuma gak mau ntar loe tinggalin gue buat pacaran mulu," balas Fani.

Thalita kembali tertawa dan kali ini lebih keras. "Ihhh..... sumpah ya, kalian bikin gue geli. Fani kayak orang yang lagi cemburu, gak mau ditinggal Keyra kencan."

"Dih..... najis. Amit-amit. Gue masih normal ya," sahut Fani protes.

Thalita tetap tertawa, membuat Fani melemparkan bantal ke arahnya. "Ntar gue cariin kenalan cowok buat loe deh, Fan..... biar loe juga ada temen kencan."

Kedua mata Fani berbinar. "Beneran ya, Ta."

Thalita mengiyakan. Rara menatap mereka malas, lalu dia memilih membersihkan diri di kamar mandi.

***

Sore harinya, Rara, Fani dan Thalita keluar dari kamar. Tak jauh dari kamar mereka tampak Adit dan Raffi berdiri menunggu mereka.

"Dika sama Al mana, Raf?" tanya Thalita.

"Udah pada turun duluan, nurutin Nadia sama geng'nya," jawab Raffi.

"Sore Ayang Keyra..... tambah cantik aja duhh," ucap Adit jail.

Raffi sontak menjitak kepala Adit hingga si empu'nya meringis kesakitan.

"Sakit, ogeb," protes Adit.

"Jangan aneh-aneh ya loe. Loe mau nikung sahabat loe sendiri?" tutur Raffi.

"Bercanda doang, anying. Lagian Al kan minta gue jagain Ayang Keyra," sahut Adit melotot.

"Udah diem..... banyak bacot loe!" balas Raffi.

"Emang Al pergi kemana?" tanya Rara.

"Di pantai," jawab Raffi.

"Ayang Keyra, ntar loe gue jagain. Gue siap anter loe kemana aja," ucap Adit sambil tersenyum dengan menaik-turunkan alisnya.

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang