28

873 129 1.1K
                                    

Al dan ketiga sahabatnya sedang berada di rooftop. Mereka duduk santai menikmati waktu kosong setelah ujian minggu lalu.

"Gak kerasa besok udah terima Raport aja ya," ucap Adit.

"Palingan peringkat loe sama kayak kemarin," sahut Raffi.

"Halah..... kayak nilai loe bagus aja, nying," ledek Dika pada Raffi.

"Kayak nilai loe gak kayak kita aja, Dik," balas Raffi.

"Bacot! Sesama nilai gak bagus, gak usah ngatain," timpal Al.

"Songong nih bocah," sahut Dika.

"Sombong amat mentang-mentang jadi juara umum," imbuh Raffi.

Al hanya tertawa. "Dahlah. Nih beli apa gitu, asem banget nih mulut gue." Lalu Al mengambil uang dari dalam dompetnya. "Beliin gue permen mint."

Adit lalu menerima uang itu. "Loe beneran mau berhenti ngrokok?"

"Pengennya gitu. Gak tau juga ntar gimana," ucap Al.

"Sama beli apalagi nih?" tanya Adit.

"Apa aja, terserah," jawab Al.

Adit lalu berdiri. Raffi pun ikut berdiri karena ingin pergi ke toilet. Mereka pun beranjak pergi dari sana.

"Apa alasan loe pengen berhenti ngrokok?" tanya Dika.

"Gak ada," jawab Al.

Dika menaikkan satu alisnya. "Yakin?"

Belum sempat Al menjawab, Faldo tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Dika menatap Faldo, sedangkan Al tampak tersenyum sinis.

"Bisa ngomong bentar, Al?" ucap Faldo.

Al tidak menjawab. Dia hanya mempersilahkan lewat gerakan tangannya.

"Putusin Rara!" ucap Faldo.

Al terkekeh pelan, lalu menatap Faldo datar.

"Maksud loe jadiin Rara pacar apa, hah?!" geram Faldo.

"Pengen aja," sahut Al santai.

"Loe emang brengsek!" balas Faldo.

"Do," ucap Dika berusaha menengahi mereka.

"Mungkin gue brengsek, tapi gue gak makan temen..... itu jauh lebih bangsat," ucap Al menatap tajam Faldo.

"Awas aja loe nyakitin Rara dikit aja, gue bakal bikin peritungan sama loe!" ucap Faldo sengit.

Al tertawa, lalu menyugar rambutnya ke belakang. "Loe bukan siapa-siapanya Rara..... jadi berhenti bersikap sok berkuasa atas Rara!"

"Gue gak akan biarin loe mainin Rara semau loe!" desis Faldo tajam.

Al berjalan mendekat ke arah Faldo. Lalu Dika pun mengikutinya dan berdiri di antara keduanya.

"Kalian bisa omongin ini baik-baik. Inget, kita dulu pernah sahabatan, oke?" ucap Dika mengingatkan.

"Itu dulu, tapi sekarang gue gak akan ngebiarin sahabat loe ini nyentuh Rara sedikitpun, Dik," sahut Faldo.

Al tertawa. "Loe pikir, kenapa gue bisa berbagi minum sama Rara?..... Itu karna gue udah nyentuh dia."

Faldo mengepalkan erat kedua tangannya. Dia menatap tajam sosok Al yang terlihat meremehkannya.

"Udah, Al," peringat Dika berusaha menghentikan Al.

Al tak menggubris ucapan Dika. Al malah tersenyum miring pada Faldo. "Gue udah dapet first kiss Rara. Loe mau tau gimana rasanya?..... Manis, bikin gue ketagihan."

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang