Hai.....
Selamat ber-apa aja buat kalian semua 🤗Semoga sehat selalu 😊
Jangan lupa pencet *⭐* ya.....
Happy reading 🤩
***
Setelah kembali ke Jakarta, Al dan Rara hanya semalam tidur di rumah. Papa dan Mama Al harus segera berangkat ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Karena itulah, Om Rara meminta Al dan Rara untuk menginap di rumah Om. Dan sore ini, mereka pun tiba di rumah Om.
Al menutup pintu kamar Rara. Aroma strawberry yang manis menyeruak indra penciumannya begitu dia masuk. Ini pertama kalinya dia berada di dalam kamar pribadi Rara. Dia mengedarkan pandangan, mengamati satu per satu isi ruangan itu. Kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana.
Dia tersenyum tipis saat manik matanya menangkap pigura foto di atas nakas. Dia lalu berjalan mendekat. Diraihnya pigura yang berisikan foto Ayah dan Ibu mertuanya yang sedang memangku batita yang gemuk dan menggemaskan.
Dia tersenyum lebar sambil mengusap foto batita itu, yang tak lain adalah foto Rara kecil. "Imut banget sih bini kecil gue."
Setelah puas memandanginya, dia pun menaruh kembali pigura itu. Al baru menyadari, Rara tak satu pun membawa barang pribadinya ke rumah Al. Ingatkan Al untuk menanyakan itu pada Rara nanti!
Al merebahkan dirinya di ranjang. Kedua sudut bibirnya masih menyunggingkan senyuman tipis. Dia menerawang mengingat kemarin. Setelah tiba di rumah, mereka berdua membersihkan diri lalu makan bersama Papa dan Mama. Setelah bercengkrama di ruang keluarga sambil memberikan oleh-oleh untuk Papa, Mama, Bibi, Sopir dan Satpam, Al dan Rara pun beristirahat di kamar.
Al masih ingat betul bagaimana merahnya rona pipi chubby gadisnya itu saat Al tidur sambil memeluknya posesif. Al terkekeh kecil. Suatu hari nanti, Al tak akan lagi menyebut Rara sebagai "gadisnya". Kalau waktunya sudah tepat, sebutan itu akan berubah menjadi "wanitanya".
Al dulu berniat tak serius dalam perjodohan mereka karena tak ingin bermasalah lagi dengan Faldo, yang notabene dikenal sebagai pacar Rara. Tapi kemunculan Gio waktu itu membuat darah muda Al terpancing. Emosinya tersulut. Harga dirinya sebagai laki-laki tergores. Dia merasa lebih berhak terhadap Rara dibandingkan dua mantan sahabatnya itu.
Di tengah lamunannya, tiba-tiba terlintas sekelebat wajah dalam ingatan Al tentang sahabat perempuannya. Yapz..... Nadia, siapa lagi?
Mendadak bayangan gadis itu menyita pikirannya. Al ingat betul bagaimana tingkah Nadia saat berada di kamar hotel waktu di Bali kemarin.
*Flashback on.....
Saat Al menemani Nadia, Al tertidur di ranjang gadis itu. Sampai akhirnya Al terjaga karena merasakan elusan lembut di pipinya. Tapi Al sengaja tak membuka matanya lebih dahulu. Dia membiarkan gadis itu terus memberikan elusan lembut pada pipi dan rahangnya. Dia tetap diam tak bergeming.
Sampai akhirnya, Al merasakan usapan lembut jari Nadia di sudut bibirnya, kemudian menyapu setengah bagian benda kenyal itu. Al mencoba tetap memejamkan matanya. Walaupun dia kaget dengan perlakuan Nadia padanya, dia tak akan membuat Nadia malu dengan menangkap basah tingkah gadis itu.
Setelah beberapa saat, Al mendengar suara jepretan kamera. Dia sontak membuka kedua kelopak matanya. Yang dilihatnya pertama kali adalah cengiran lebar Nadia. Gadis itu menampilkan deretan giginya sambil menunjukkan hasil foto yang dia ambil, yaitu wajah tidur Al.
*Flashback off.....
Lamunan Al buyar saat dia mendengar suara pintu dibuka. Dia menoleh ke arah pintu, dan dilihatnya Rara pun masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita (TAMAT)
Random[17+]..... Tentang dua remaja yang harus terikat karena perjodohan. "Loe sama gue ?" "KITA berdua kan ?" Sedangkan masing-masing dari mereka mempunyai sahabat yang punya tempat penting di hati mereka. PERINGATAN!!! #Typo bertebaran,,, apalagi di par...