48

640 68 622
                                    

"Aku mau denger, Mi," ucap Rara.

Mami melepas pelukannya pada Faldo. "Si ganteng udah siap denger belum?"

Faldo menatap Mami sebentar lalu mengangguk. "Iya, Mi. Aku pengen denger tentang gimana Bunda dulu."

"Mami naik sini, Mi..... terus duduk di tengah," ucap Rara.

Mami pun menurut lalu naik dan duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan Rara dan Faldo di masing-masing kanan dan kirinya. Kemudian Mami mulai bercerita.

"Bunda dan suaminya dulu adalah karyawan di kantor cabang Kakek di Bandung yang dipimpin oleh Papi. Sedangkan dulu Kakek memimpin perusahaan yang di Jakarta ini. Bunda dan suaminya tampak seperti pasangan yang normal dan bahagia. Banyak yang mengira seperti itu. Sampai akhirnya suatu hari, suami Bunda terbaring sakit. Ternyata suami Bunda sudah lama mengidap kelainan jantung dan juga..... tidak bisa memberikan keturunan pada Bunda," tutur Mami dengan mata yang berkaca-kaca.

Faldo segera mengelus jemari tangan sang Mami. Sedangkan Rara menyandarkan kepalanya di lengan Mami sambil mengelusnya juga.

"Suami Bunda sama seperti Mami..... sama-sama tidak bisa memberikan keturunan untuk pasangan kami," lirih Mami. Dan air mata pun lolos begitu saja membasahi pipinya.

Faldo sontak menghapus air mata Mami. "Kalau Mami jadi sedih, Mami gak cerita sekarang gak pa-pa kok."

"Mami gak pa-pa kok, sayang," sahut Mami pelan.

"Aku ambilin minum dulu ya, Mi," ucap Rara.

"Gak usah, Ra..... nanti aja," ucap Mami tersenyum lembut. Lalu Mami pun melanjutkan ceritanya. "Dulu..... Bunda dan suaminya nekat menikah tanpa restu dari orang tua kedua belah pihak..... karena orang tua mereka adalah saingan bisnis. Saat mengetahui anak-anak mereka menjalin hubungan, mereka dengan keras menentang hubungan Bunda dan suaminya. Lalu Bunda dan suaminya pun kabur dari Jakarta dan memilih menetap di Bandung setelah nekat menikah. Dan saat suami Bunda terbaring sakit dan harus menjalani operasi dengan biaya yang tidak sedikit, Bunda tidak berani menghubungi keluarganya atau keluarga suaminya. Bunda akhirnya datang kepada Papi dan Mami."

Mami berhenti sebentar. Lalu menarik napas dalam. "Mami malu menceritakan kelanjutannya pada kalian. Mami yang udah jadi orang jahat di situasi itu." Lalu Mami pun menangis.

Faldo dan Rara langsung memeluk Mami dari samping. Mereka mencoba menenangkan Mami.

"Mami gak jahat, Mi..... Mami adalah ibu yang luar biasa buat Faldo," ucap Faldo sambil menghapus air mata sang Mami.

"Semuanya adalah skenario Allah, Mi..... Kita sebagai manusia hanya memerankannya aja," imbuh Rara.

Mami pun tersenyum lalu kembali bercerita. "Papi menyetujui untuk membantu biaya pengobatan suami Bunda. Tapi setelah Bunda pulang dari rumah Papi, Mami mengutarakan keinginan Mami pada Papi. Dan itu membuat Papi marah dan mendiamkan Mami beberapa waktu. Sampai akhirnya, Papi membawa Mami menjenguk suami Bunda. Tanpa Mami duga, ternyata Papi menyampaikan keinginan Mami sebagai keinginan kami berdua pada Bunda dan suaminya."

Mami beralih menatap Faldo dan Rara bergantian. Lalu Faldo mengecup punggung tangan sang Mami yang di balas elusan lembut pada rambut cowok itu.

"Papi menyampaikan pada Bunda dan suaminya kalau Papi ingin menikahi Bunda secara siri. Sampai..... Bunda bisa melahirkan seorang anak. Demi Tuhan..... Mami merasa benar-benar menjadi orang yang jahat saat itu. Tapi Mami dan Papi tidak punya pilihan lain. Orang tua kami masing-masing tidak mengetahui perihal kekurangan Mami yang tidak bisa memberikan keturunan. Mami dan Papi juga sering bertengkar karena Mami ingin jujur saja pada orang tua kami, tapi Papi tidak mau sampai orang tua kami tau. Papi takut jika disuruh bercerai dari Mami atau diminta berpoligami..... Papi tidak mau kalau sampai itu terjadi. Tapi desakan dari orang tua kami yang ingin menimang cucu, membuat Mami sempat stres waktu itu. Bagaimana pun juga, keturunan adalah bagian terpenting dari sebuah pernikahan. Hingga akhirnya Papi dan Mami pun menceritakan perihal kami pada Bunda dan suaminya."

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang