Arga melangkahkan kaki nya dengan tergesa
gesa. Netra nya tidak berubah sama sekali, masih saja di baluti dengan amarah.Tatapan tajam nya tidak bisa di pungkiri membuat murid yang ada di koridor menatap nya bergidik ngeri. Tangan Arga terus mengepal, amarah dalam hati nya benar benar sedang membara sekarang.
Kakinya melangkah masuk ke dalam kelas. Para murid yang ada di sana terlonjak kaget saat Arga membanting pintu nya dengan tiba tiba. Bukan hanya para murid, bahkan ke tiga teman nya pun sama sama kaget yang dilakukan Arga barusan.
Arga menarik kursi dengan sekali tarikan. Menduduki bokong nya dengan sekali hentakan.
Bagas yang melihatnya menyernyit. Enntah kenapa lagi dengan cowok ini sekarang.
"Kenapa?" Tanya Bagas.
Namun tidak ada sahutan dari cowok itu. Atta dan Evan saling menatap satu sama lain, dan sama sama menggidikkan bahu nya acuh.
Arga mengatur nafas nya dan menghela nafas
Rasa sakit di hati nya sekarang benar benar tidak bisa bohong. Perkataan Elma tadi sangat menyakiti hati nya."Lo kenapa?" Tanya Bagas sekali lagi.
"Ada masalah? "
"Siapa?"
"Elma? "
Ucapan terakhir Bagas mampu membuat Arga mengangguk pelan. Sudah Bagas kira, pasti masalah percintaan sepupu nya ini.
"Kenapa lagi?" Ucap Bagas. Evan dan Atta kali ini akan menyimak saja, menunggu jawaban dan penjelasan dari Arga.
Rasanya Arga benar benar tidak bisa menceritakan perasaan sakit hati nya. Gara gara para cowok sialan itu, dia jadi marahan dengan Elma dan meninggalkan gadis itu sendirian di rooptof sekarang.
Bagas menyernyit. Dia bisa lihat jika Arga benar benar sedang marah. "Lo gak mau cerita? " Tanya Bagas. Namun masih tidak ada jawaban dari Arga.
"Yaudah kalau lo gak mau cerita" Lanjut Bagas
Arga beranjak dari duduk nya. Menyambar tas milik nya yang ada di atas bangku.
"Lo mau kemana? " Ucap mereka bertiga.
"Pergi" Setelah itu Arga melenggang dari sana.
Di pintu masuk dia berpapasan dengan guru yang akan mengajar di kelas nya sekarang.
"Kamu mau kemana Arga?" Tanya pak Bejo.
Arga tidak menjawab mengabaikan pertanyaan pak bejo dan buru buru pergi dari sana.
"Kalian bertiga" Sahut pak Bejo pada teman teman Arga.
"Teman kalian Arga mau ke mana? " Tanya guru itu.
Mereka bertiga serempak menggelengkan kepala. "Gak tau pak. Mungkin dia izin" Sahut Evan
"Mungkin dia sakit" Sahut Atta
"Mungkin dia bolos" Sahut Bagas.
Pak bejo membulatkan kedua mata nya. "Apa apa an ini. Tadi pada geleng geleng kepala, sekarang malah ngasih alesan yang gak jelas" Jawab pak bejo.
"Ya karna emang kita gak tau pak" Jawab Atta
"Kalau gak tau ngapain pake jawab"
"Ya karna bapak kan nanya. Gimana sih" Seru Evan
"Ya kalau gitu gak perlu kasih alesan yang gk jelas"
"Ya kalau kita gak kasih alesan. Kasian Arga pak" Jawab Atta
"Kenapa mesti kasian? "
"Ya kasian dong pak. Masa kita yang jadi temen nya gak ngizinin buat dia bolos" Ucap Atta
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Teen FictionSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...