Selamat membaca❤
Biasakan vote dan comment sebelum atau setelah membaca!
Dan maafkan jika banyak typo yang bertebaran.
.....
Ken berjalan menuruni anak tangga dengan memasukan kedua tangan nya ke dalam saku celana. Mata nya tidak henti melihat kiri dan kanan juga sekeliling rumah nya. Tidak ada yang berubah dari rumah ini, masih sama seperti dulu, batin nya.
Rumah yang sudah dia tinggalkan sejak hampir dua tahun ini, masih tetap sama. Dan adiknya? apakah adik nya mengurus rumah ini sendiri selama dua tahun itu?. Ken tidak pernah membayangkan jika dirinya benar benar bodoh akan semua ini, bertindak tanpa memikirkan nya terlebih dahulu. Dia juga tidak pernah membayangkan jika Elma bisa bertahan hidup sendiri disini.
Langkah ken berhenti tepat di depan dinding dengan bingkai foto besar di hadapan nya. Itu adalah foto keluarga, dimana itu dirinya, papah, mamah dan adik nya.
Ken menarik sudut bibir nya ke atas, begitu harmonis jika di lihat nya, seperti selalu ada kebahagian dalam keluarga itu. Tapi ken sadar bahwa itu dulu, bukan sekarang.
"Den?"
Ken menoleh. Mendapati bi Ratih yang sudah ada di belakang nya.
"Iya bi?"
"Ada yang bisa saya bantu den?" Tanya bi Ratih
Ken menggleng. "Tidak bi, terimakasih" Ucap nya seraya tersenyum dengan sopan.
"Baik den kalau begitu. Kalau ada apa apa panggil aja bibi ya?"
"Iya bi"
"Kalau begitu bibi ke dapur dulu den" Ken mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu bi Ratih melenggang dari sana.
Ken menatap kepergian bi Ratih. Dia baru sadar kalau di rumah nya ini ada seorang pembantu. Lelaki itu berfikir apakah wanita paruh baya itu yang selama ini membantu Elma disini?. Tanpa pikir panjang ken memanggil bi Ratih.
"Bi, tunggu" Ken menghampiri bi Ratih yang belum sampai pergi ke dapur.
Spontan bi inah membalikkan badan nya. "Ada apa den?"
"Saya mau tanya. Apa bibi yang selama ini membantu Elma disini?" Tanya Ken To the point.
"Iya den, saya yang bantu bantu non Elma disini" Jawab bi Ratih.
"Bibi udah lama kerja disini?"
"Nggak den, saya baru satu bulanan kerja disini" Ucap nya.
Satu bulan? selama dua tahun apa Elma baru sekarang mencari seorang pembantu? Apa mungkin adik nya bekerja sendiri di rumah ini?, spontan itu yang ada di pikiran ken sekarang.
"Saya baru baru ini bekerja disini den, itu juga saya di kirim langsung dari rumah majikan saya" Ujar bi Ratih.
Ken menyernyit. "Majikan bibi?" Ucap ken "Siapa bi?" Tanya nya.
"Iya, saya di kirim dari rumah majikan saya, den Arga" Jawab bi Ratih.
Sedikit kaget mendengar nama yang baru saja di ucapkan bi Ratih, Ken sedikit tidak aneh mendengar nama itu. Siapa Arga yang bi Ratih maksud.
"Arga?"
Bi Ratih mengangguk. "Iya den. Pacarnya neng Elma. Den Arga juga sering kesini buat nyamperin neng Elma. Mungkin den Arga juga khawatir sama non Elma, terlebih non Elma tinggal sendiri jadi den Arga ngirim bibi kesini" Ucap bi Ratih.
"Emang nya aden tidak di kasih tau sama non Elma?" Tanya bi Ratih
Ken tersenyum menggeleng. "Mungkin Elma udah ngasih tau saya. Tapi karena saya sibuk bekerja disana, jadi saya jarang buka hape bi" Jawab ken. Karena yang sejujurnya memang Elma tidak memberitahukan ini sebelumnya, dan ken juga tahu apa alasan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Teen FictionSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...