#Part 40❤

9K 517 14
                                    

Selamat membaca

Biasakan vote dan comment sebelum atau setelah membaca!

Dan maafkan jika banyak typo yang bertebaran.

.....

Ken berjalan menuruni anak tangga dengan memasukan kedua tangan nya ke dalam saku celana. Mata nya tidak henti melihat kiri dan kanan juga sekeliling rumah nya. Tidak ada yang berubah dari rumah ini, masih sama seperti dulu, batin nya.

Rumah yang sudah dia tinggalkan sejak hampir dua tahun ini, masih tetap sama. Dan adiknya? apakah adik nya mengurus rumah ini sendiri selama dua tahun itu?. Ken tidak pernah membayangkan jika dirinya benar benar  bodoh  akan  semua ini, bertindak tanpa memikirkan nya terlebih dahulu. Dia juga tidak pernah membayangkan jika  Elma bisa bertahan hidup sendiri disini.

Langkah ken berhenti tepat di depan dinding dengan bingkai foto besar di hadapan nya. Itu adalah foto keluarga, dimana itu dirinya, papah, mamah dan adik nya.

Ken menarik sudut bibir nya ke atas, begitu harmonis jika di lihat nya, seperti selalu ada kebahagian dalam keluarga itu. Tapi ken sadar bahwa itu dulu, bukan sekarang.

"Den?"

Ken menoleh. Mendapati bi Ratih yang sudah ada di belakang nya.

"Iya bi?"

"Ada yang bisa saya bantu den?" Tanya bi Ratih

Ken menggleng. "Tidak bi, terimakasih" Ucap nya seraya tersenyum dengan sopan.

"Baik den kalau begitu. Kalau ada apa  apa panggil aja bibi  ya?"

"Iya bi"

"Kalau begitu bibi ke dapur dulu den" Ken mengangguk sebagai jawaban. Setelah  itu bi Ratih melenggang dari sana.

Ken menatap kepergian bi Ratih. Dia baru sadar kalau di rumah nya  ini ada seorang pembantu. Lelaki itu berfikir apakah wanita paruh baya itu yang selama ini membantu Elma disini?. Tanpa pikir panjang ken memanggil bi Ratih.

"Bi, tunggu" Ken menghampiri bi Ratih yang belum sampai pergi ke dapur.

Spontan bi inah membalikkan badan nya. "Ada apa den?"

"Saya mau tanya. Apa bibi yang selama ini membantu Elma disini?" Tanya Ken To the point.

"Iya den, saya yang bantu bantu non Elma disini" Jawab bi Ratih.

"Bibi udah lama kerja disini?"

"Nggak den, saya baru satu  bulanan kerja disini" Ucap nya.

Satu bulan? selama dua tahun apa Elma baru sekarang mencari seorang pembantu? Apa mungkin adik nya bekerja  sendiri di rumah  ini?, spontan itu yang ada di pikiran ken sekarang.

"Saya baru baru ini bekerja disini den, itu juga saya di kirim langsung dari rumah majikan  saya" Ujar bi Ratih.

Ken menyernyit. "Majikan bibi?" Ucap ken "Siapa bi?" Tanya nya.

"Iya, saya di kirim dari rumah majikan saya, den Arga" Jawab bi Ratih.

Sedikit kaget mendengar nama yang baru saja di ucapkan bi Ratih, Ken sedikit tidak aneh mendengar nama itu. Siapa Arga yang bi Ratih maksud.

"Arga?" 

Bi Ratih mengangguk. "Iya den. Pacarnya neng Elma. Den Arga juga sering kesini buat nyamperin neng  Elma. Mungkin den Arga juga khawatir sama non Elma, terlebih non Elma tinggal sendiri jadi den Arga ngirim bibi kesini" Ucap bi Ratih.

"Emang  nya aden tidak di kasih tau sama non Elma?" Tanya bi Ratih

Ken tersenyum menggeleng. "Mungkin Elma udah ngasih tau saya. Tapi karena saya sibuk bekerja disana, jadi saya jarang  buka hape bi" Jawab ken. Karena yang sejujurnya memang  Elma tidak memberitahukan ini sebelumnya, dan ken juga tahu apa alasan nya.

Possesive Mantan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang