"Tuan, mereka sedang menuju ke sini" Ucap Anak buah Pras. Pada tuan nya itu yang sekarang berdiri membelakanginya.
Pras yang sedari tadi menonton perkelahian itu dari sana, kini pria tua itu membalikkan badan nya dan menghadap pada anak buah nya.
"Biarkan mereka kesini dan membawa keduanya" Ucap Pras
"Tapi bagaimana dengan anda tuan?" Tanya anak buah itu.
"Kamu sudah tahu rencana saya, lakukan itu dengan baik"
Anak buah itu mengangguk paham. "Baik tuan" Ucapnya, lalu kembali pada teman nya yang lain.
Pras berjalan ke arah fadli dan Ratna. Kedua paruh baya itu sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, bahkan untuk bicara pun mereka sudah kehilangan suaranya. Ingin memberontak sudah tak berdaya lagi, rasanya semua sudah di rampas oleh kematian tetapi mereka masih di izikan bernafas meski tidak merasakan kehidupan.
Pras berdiri di depan keduanya. Kedua tangan nya masih setia berada di belakang tubuh nya.
"Sekarang, setelah dua tahun kalian bisa bernafas lega" Ucap pras.
"Tapi urusan kita belum selesai fadli, sampai kamu menepati janji mu itu"
Dari balik kain yang menutupi kepalanya, fadli menggeleng lemas. Lelaki paruh baya itu tidak akan sama sekali menepati perjanjian palsu itu.
"S sa ya tidak a akan membiarkan kedua anak saya masa depan nya hancur karena ka mu, pras"
"S saya tidak a kan pernah menepati perjanjian palsu itu" Lanjut fadli. Tenggorokan nya seperti tercekat, sakit yang di rasakan pria tua itu.Pras tersenyum remeh menatap kedua nya. "Jika memang itu pilihan mu, berarti kamu sudah siap melihat kedua anakmu mati di tangan saya" Ucap Pras
"Saya tidak punya pilihan lain lagi, selain membunuh anakmu" Lanjut pria itu.
Membalikkan badan nya dan melangkah pergi dari sana.
Menghentikkan langkahnya sebentar dan menatap kepada para anak buah nya. "Lakukan sesuai dengan yang saya bilang" Ucap Pras
"Baik tuan!"
Pras kembali melangkahkan kaki nya menuju pintu belakang yang ada di ruangan itu. Para anak buah nya mengikuti pria itu dari belakang, tidak lupa mematikan lampu ruangan itu dan menutup pintunya kembali secara kasar.
Brak!
Ken, satya bahkan yang lain nya menoleh ke arah pintu ruangan pojok dekat jendela. Mereka seperti mendengar suara disana.
Satya mencoba untuk mendekati ruangan itu. s
Seketika suara yang ada di ruangan itu hilang dalam sekejap."Ada apa disana?" Tanya Ken
Satya kembali memeriksa pendengaran nya pada ruangan itu. Namun tidak ada lagi suara disana.
"Sepertinya di ruangan ini ada seseorang" Ucap Satya, dan detik kemudian
"Ya mereka ada disini"
"Cepat buka pintunya! " Suruh nya pada para anak buah.
Pintu itu tidak bisa di buka, terkunci. Mereka mencoba untuk mendobrak nya berkali kali, namun juga tidak bisa.
Satya ikut membantu mereka mendobrak pintu, sampai di dobrakan terakhir pintunya berhasil terbuka.
BRAAKK!!!
Gelap. Ruangan itu sangat gelap, mereka segera masuk dan mencari stop kontak ruangan itu.
Brak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Teen FictionSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...