#Part 4♡

44.1K 2.4K 59
                                    

Arga memasukan motor nya ke dalam garasi mobil milik nya. Cowok itu segera masuk ke dalam rumah dengan perasaan bahagia sembari memutar mutar kunci di jari telunjuk nya, juga seulas senyuman yang tidak luntur di wajah nya.

Kejadian hari ini bersama dengan Elma tidak akan pernah dia lupakan. Arga rasa sekarang dia sudah punya peluang besar untuk mendapatkan gadis nya lagi. Di lihat dari Elma yang tidak diam dengan yang dirinya lakukan pada nya. Elma terlihat nyaman jika dirinya memeluk nya dan tidak ada penolakan apa pun.

Arga tahu, bahwa Elma juga masih menyayangi nya. Untuk itu diri nya menjadi lebih yakin untuk mendapatakan kembali gadis tersayang nya itu.

Saat menaiki anak tangga, Arga di kejutkan oleh seorang laki laki paruh baya yang tengah berdiri menatap nya dingin seraya mamasukan tangan nya ke dalam saku celana.

Siapa lagi kalau bukan papah nya. Dirgantara.

Arga menaikan satu alis nya, menatap kembali papah nya.

"Kamu ikut papah" Ucap Dirga. Setelah itu melenggang pergi terlebih dahulu.

Arga tidak tahu apa kesalahan nya sekarang. Tapi dia tetap mengikuti Dirga dari belakang.

Sekarang Arga berada di ruang kerja Dirga. Entah ada apa dengan papah nya itu, jika sudah bersikap seperti ini pasti dirinya melakukan kesalahan.

Arga masih bersikap biasa saja. Sampai akhir nya dia buka suara.

"Ada apa?" Tanya Arga dingin.

"Duduk" Titah Dirga .

Dan Arga mengikuti apa kata papah nya.

"Buka"

Di hadapan Arga ada sebuah laptop yang belum menyala. Untuk apa papah nya menyuruh dia untuk menyalakan nya segala.

"Nyalain laptop nya Arga" Titah Dirga dingin.

Tidak mau berlama lama, Arga segera menyalakan laptop nya.

Mata Arga seketika membelak saat pertama kali yang dia lihat di layar laptop nya. Adalah sebuah video dimana dirinya dengan Elma saat berpelukan di perpustakaan.

"Apa apa an itu!" Tanya Dirga Bentak.

Tangan Arga mengepal, mata nya bahkan menajam. Siapa yang berani berani nya mengirim video ini ke papah nya.

"Papah dapat dari mana?" Tanya Arga menatap Dirga.

"Jawab papah, bukan balik tanya" Jawab tegas Dirga.

Arga memejamkan mata nya. Mencoba meredam amarah nya.

"Jaga nama baik sekolah sama keluarga kamu ga. Bersikap lah dengan baik, dan jangan bersikap yang tidak senonoh seperti ini. Apa lagi kepada perempuan" Peringat Dirga dengan nada yang begitu tegas.

"Jaga harga diri wanita, jangan direndahkan. Kamu laki laki, harus bersikap bijak dan dewasa, jangan sepert ini. Memalukan." Ucap Dirga menekan kata terakhirnya.

Arga tersenyum remeh. "Kayak papah nggak pernah ngelakuin hal itu aja di waktu muda " ujar nya santai.

"Lain kali jangan seperti itu. Di tempat umum, kalau ada yang liat bagaimana? Reputasi bisa hancur." Tegas Dirga.

"Hm" Arga hanya berdhm saja.

"Dengar, setiap gerak gerik kamu, apa yang kamu lakukan di luar sana papah tau. Jangan macam macam" Ancam Dirga.

"Iya"

"Sekarang papah hukum kamu"

"Hukum aja, tapi papah gak perlu nyelidikin aku"
"Kamu gak akan bisa lari dari pantauan papah" Ucap Dirga. "Sekarang kembalikan dompet, kunci motor, kunci mobil, semuanya." Perintah Dirga.

Possesive Mantan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang