#Part 8♡

34.1K 1.6K 12
                                    

Selamat membaca❤

.....

Pagi ini Isty berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Tadi gadis itu sudah meminta Elma dan lea untuk menjemput nya. Namun kedua manusia itu tidak ada yang datang satu pun, dan itu membuat isty kesal setengah mati.

Sekarang dirinya pasti akan kesiangan. Bukan pasti lagi karena ini memang sudah siang. Satu menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Isty mencebik bahkan umpatan sudah keluar dari mulut nya sedari tadi. Kenapa tidak ada satu pun kendaraan yang lewat untuk dia tumpangi sekarang.

"Mana sih" Ucap Isty

"Gila emang. Warga indonesia mati semua kali ya" Ucap nya seraya masih terus berjalan.

Sudah 5 menit. Namun masih saja belum ada yang lewat. Isty melirik jam di pergelangan tangan nya. Yap empat menit yang lalu pelajaran pertama sudah di mulai.

Gadis itu merongoh ponsel dari dalam saku seragam nya. Mencoba untuk menelpon teman satu sekolah nya.

"Bego! Gak ada yang angkat lah ty" Isty menyimpan kembali ponselnya. Lalu kembali berjalan.

Tin

Tin

"Siapa sih" Ucap Isty tanpa menoleh ke belakang.

Tin

Tin

"Berisik anj—"Ucapan Isty menggantung kala gadis itu membalikkan badan nya.

Seorang cowok yang tengah menatap nya seraya menaikan satu alis nya. Isty memutar bola mata nya malas, kenapa dirinya harus bertemu dengan orang ini.

"Ngapain?" Tanya Bagas

"Bukan urusan lo" Semprot Isty

Isty membalikkan badan nya lagi,berlalu meninggalkan Bagas.

Bagas, Cowok itu hanya geleng geleng kepala. Dia menyusul gadis itu dengan motor nya.

"Naik" Ucap Bagas tepat berhenti di samping Isty.

Isty menyernyit. 

" Naik" Ucap Bagas lagi

"Gue naik ke motor lo? "Tanya Isty.

Bagas mengangguk.

"Ogah" Ucap gadis itu.

"Kenapa lo kesiangan?" Tanya Bagas. Dia tidak peduli dengan ucapan gadis itu.

"Bukan urusan lo"

"Naik"

"Ogah"

"Cepet naik, mau sekolah gak?"

"Kalau ke sekolah nya sama lo. Gue gak sudi" Ucap Isty tanpa berfikir dulu kalau bicara.

Bagas menyernyit. "Yaudah gue tinggal" setelah mengucapkan itu, Bagas melajukan motor nya meninggalkan gadis itu.

"Yaudah sana siapa juga yang mau bareng sama lo" Acuh gadis itu. Lalu kembali berjalan dengan terik matahari yang mulai panas.

Isty menyeka keringat di dahi nya. Sekarang sudah jam delapam rasa nya dia tidak ingin melanjutkan perjalanan nya ke sekolah. Tapi kalau tidak ke sekolah gimana, dia juga sudah setengah perjalanan. Terpaksa dan terpaksa harus ke sekolah.

Isty menyipitkan mata nya pada seorang cowok yang sedang duduk di atas motor nya tak jauh dari depan nya. Gadis itu menghampiri cowok itu ngapain juga pake nungguin dirinya segala.

Possesive Mantan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang