Selamat membaca❤
....
Ken baru saja pulang dengan pakaian nya yang basah kuyup. Di luar hujan lebat dia juga lupa tidak membawa payung saat turun dari dalam mobil tadi.Ini sudah pukul delapan malam, tetapi Arga yang dia temui di depan rumahnya belum juga pulang. Cowok itu berdiam diri di luar dengan kehujanan.
Ken merasa aneh saat dirinya bertanya pada Arga cowok itu tidak menjawab dan malah menatap ke arah jendela kamar milik Elma.Bi Ratih yang baru saja datang dari dapur, menghampiri Ken dengan membawa satu minuman hangat dan memberikan nya pada lelaki itu.
"Mangga den di minum dulu"
"Makasih bi" Ken meminum nya terlebih dahulu.
"Sami sami. Ada yang lain lagi den?" Tanya bi Ratih.
"Tidak ada" Bi Ratih mengangguk lalu pergi dari sana.
"Eh bi tunggu sebentar" Seru Ken
"Ada apa den?" Bi Ratih berbalik.
"Itu Arga dari tadi di luar?" Tanya Ken seraya menunjuk ke arah jendela.
Bi Ratih mengangguk. "Iya den. sehabis dari pulang sekolah tadi den Arga nyariin neng Elma. Tapi neng Elma nya gak mau nemuin, malah nyuruh bibi buat suruh den Arga pulang" Jawab Bi Ratih.
"Kenapa?" Tanya Ken
"Bibi gak tau den. Tadi juga bibi udah nyuruh den Arga buat pulang, tapi den Arga nya gak mau.
Dan kekeuh mau ketemu neng Elma" Jawab bi ratih."Neng Elma juga dari tadi gak keluar keluar dari kamar. Bibi takut neng Elma kenapa napa den" Lanjut bi ratih.
Ken menghela nafas pelan. Sudah tiga hari ini ternyata mereka belum saja baikan.
Sejak di Cafe waktu itu Ken melihat Elma keluar dari dalam Cafe dengan terburu buru. Ken berfikir bahwa Elma pasti sudah mendengar percakapan nya dengan satya waktu itu. Dia segera menyusul Elma dan berusaha menjelaskan semuanya.
Perihal Arga dan Tuan Dirga tahu tentang keberadaan orang tua dirinya. Ken juga sudah tau. Dia juga sudah bicara dengan Arga dan berniat akan menemui Dirgantara membicarakan tentang kedua orang tuanya.
Dan Ken kira adiknya sudah memaafkan Arga. Tetapi nyatanya belum, gadis itu masih tidak ingin bertemu dengan cowok itu.
"Yaudah bi. Bibi lanjut aja, biar saya nanti temui Elma" Ucap Ken
"Baik den. Saya permisi" Setelah di angguki Ken, bi ratih pergi ke dapur.
Sementara Ken, lelaki itu pergi ke kamar nya terlebih dahulu untuk membersihkan diri, setelah itu dia akan menemui Elma nanti.
Sedangkan di kamar, Elma masih enggan untuk mengangkat telepon dari Arga, cowok itu tiada henti nya menelpon dirinya.
Sebenarnya Elma ingin mengangkat telepon itu dan menyuruh Arga pulang, tetapi kelihatan nya akan percuma saja, di angkat atau pun tidak Arga akan tetap berada disana jika belum bertemu dengan nya.
Jujur Elma sedang tidak ingin bertemu dulu dengan cowok itu. Bukan karena ingin menghindar, hanya saja Elma masih belum bisa memaaf kan Arga atas kebohongan nya selama ini.
Jika di katakan marah, Elma marah pada Arga bahkan bukan hanya pada cowok itu tetapi juga pada Ken. Disini dirinya hanya ingin berfikir sedikit dan mencerna semua kebenaran yang dia dengar. Apa yang mereka ketahui tetapi dia tidak mengetahui nya.
Elma beranjak dari kasur dan berjalan menuju pintu balkon kamar. Dia membuka pintu nya, menatap Arga yang masih berada di bawah sambil menatap ke arah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Teen FictionSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...