Setelah selesai mandi, Isty keluar dari kamar Elma. Di bawah mungkin sudah ada Arga Elma juga Bagas yang tengah mengobrol di ruang tamu. Tadi juga Bagas membersihkan dirinya di kamar milik Bang ken, baju dan celana nya pun meminjam dari sana karena Elma pun mengizinkan nya.
Isty menuruni anak tangga dengan santai. Gadis itu sudah mulai merasa jengah melihat Bagas yang ada di sana sekarang. Gegara cowok itu dia harus hujan hujanan segala, pake acara di gendong lagi, itu membuat isty benar benar merasa risih.
Bokong nya dia duduki di samping Elma. Ah sungguh Isty benar benar tidak nyaman dengan suasana ini hanya ber empat, mana tidak ada Lea disini, semakin risih saja.
"El gue ke kamar aja ya? ngantuk pengen tidur" Isty beranjak lagi dari duduk nya.
"Eh mau kemana, udah disini aja" Tahan Elma
"Ngantuk gue El, sepet mata gue kalau lama lama disini" Ucap nya seraya melirik sinis Bagas.
Bagas seolah tahu hanya menyernyit.
"Gak boleh gitu ty" Peringat Elma
Isty memutar bola mata nya, kenyataan nya memang benar mata nya sungguh sepet dan terasa ngantuk.
"Duduk ty, minum air anget dulu biar lo gak masuk angin nanti" Ucap Elma
Isty menurut pasrah, kalau bukan karena Elma ogah dia gabung dengan kedua cowok di depan nya ini. Isty ikut duduk lagi di samping Elma, mengambil teh nya dan meminum nya.
"Sekarang jelasin, kenapa lo berdua bisa barengan" Sahut Arga yang sedari tadi hanya diam saja. Karena yang sejujurnya dia merasa terganggu dengan kehadiran Bagas dan Isty, itu membuat nya terganggu waktu berdua nya dengan Elma.
"Jelasin apa?. Gak ada yang perlu di jelasin" Jawab Isty cepat. Ya memang nya apa yang harus di jelasin? Gak penting!, pikir nya.
Arga tak menghiraukan isty, netranya dia alihkan pada Bagas, seolah meminta jawaban.
Bagas hanya menggidikkan bahu nya acuh, namun tak urung dia berbicara. "Gak ada yang perlu di jelasin ga, gue gak sengaja aja ketemu sama isty, nganterin dia kesini karena dia jatoh" Ucap Bagas.
Isty yang mendengar nya mendelik, dan dia pun tidak peduli sama sekali dengan alibi Bagas.
Arga menyernyit, namun dia mengangguk kemudian.
"Ngomong ngomong, Lea, Evan sama Atta mana? Bukan nya tadi bareng sama kalian?" Tanya Elma
"Gue gak tau
"Gue gak tau
Ucap kedua nya, lagi lagi isty melirik sinis Bagas, kenapa pake barengan segala. Isty benar benar muak untuk hari ini.
Elma merasakan ada keanehan di antara keduanya. Tapi isty memang selalu seperti itu kan kalau sudah bertemu dengan Arga dan teman teman nya? merasa risih dan tidak pernah suka.
"Ka_"
"ELMA!!!! ISTY!!!"
Teriakan itu terdengar dari pintu depan, siapa lagi kalau bukan suara dari Lea.
Gadis itu menutup pintu nya secara kasar, membuat mereka terlonjak kaget.
BRAKk!!!
"Astaga Lea!" Geram isty, meringis menutup kedua telinga nya.
"ELMA PINJEMIN GUE BAJU! Anjir liat gue ujan ujan nan!" Teriak Lea, berlari menghampiri mereka dengan basah kuyup dan sepatu baru nya yang di jinjing nya.
"Astaga le, lo dari mana? Ngapain hujan hujan nan?" Tanya Elma seraya menghampiri Lea.
"Ini semua gara gara Evan sama Atta, gegara mereka gue harus ujan ujan nan segala. s
Sepatu gue pake acara gue jinjing lagi, pokoknya ini semua gegara mereka berdua!" Omel Lea. Karena pasal nya tadi saat pergi dari rumah Elma, Evan dan Atta ngajak Lea buat nyari bagas sama isty yang tiba tiba ngilang. Awal nya Lea menolak karena langitnya tadi udah mulai mendung, namun si sialan Atta memaksa nya untuk ikut, dan hasil nya jadi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Ficção AdolescenteSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...