Selamat membaca❤
......
Arga, Bagas, Evan dan Atta. Sekarang mereka bet empat sudah berada di sekolah, lebih tepat nya mereka sekarang berada di parkiran motor. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah lagi, dan dengan untuk pertama kali nya mereka datang sepagi ini.
Ini masih pukul 06.45, biasanya mereka akan berangkat sesuka nya atau lebih tepat nya agak siangan. Disana juga masih belum banyak murid yang datang, hanya ada beberapa.
Bukan tanpa alasan mereka berangkat sepagi ini. Di balik semua ini adalah Arga, pagi pagi sekali cowok itu sudah menelpon teman teman nya agar berangkat lebih pagi, terpaksa ketiga teman nya pun menurut saja. Mereka juga tidak tahu kenapa Arga dengan tumben tumbenan ingin berangkat pagi kalau bukan karena Elma.
Ngomong ngomong soal Elma, kenapa Arga tidak menjemput gadis itu?. Elma sudah memberi kabar pada Arga pagi tadi untuk tidak menjemputnya, dan itu membuat Arga bertanya tanya sendiri, dan karena hal itu juga Arga berangkat pagi sekali.
"Ga, sebenernya lo nyuruh kita buat berangkat pagi pagi gini mau ngapain sih?. Perasaan dari tadi kita cuma diem aja disini gak ada pergerakan" Sahut Atta. Yang sudah bosan berdiam diri di parkiran dengan keheningan, yang gak jelas mau ngapain sebenernya.
Evan mendongkak, sedari tadi cowok itu bermain ponsel. "Heeuh, tumben tumben nan lo ngajak kita berangkat jam segini. Biasanya juga jam setengah delapan, baru berangkat" Ucap Evan.
"Terus juga, biasanya lo kan ngejemput si Elma, kenapa hari ini nggak?. Marahan lo?" Tanya Evan.
Tidak ada sahutan dari Arga sama sekali, cowok itu hanya fokus menatap ke depan tanpa ingin membalas ucapan teman teman nya.
"Si anjir malah diem aja" Ucap Atta
Bagas yang sedari tadi diam juga memperhatikan Arga yang sedari tadi hanya diam saja tanpa mau bicara. Bagas menepuk pundak Arga, membuat cowok itu menoleh.
"Kenapa?" Tanya Bagas.
Arga menggeleng, kembali menatap ke depan, mengacuhkan pertanyaan Bagas.
"Lo, kalau ada masalah ngomong. Jangan diem aja ga" Ucap Bagas, seolah tahu jika ada yang di pikirkan oleh sepupunya ini.
"Lo marahan sama Elma?" Arga menggeleng.
"Atau lo ada masalah di rumah?" Arga juga menggeleng.
"Terus lo kenapa?" Tanya Bagas lagi
"Gue gakpapa" Ucap Arga
Bagas menaikkan satu alisnya. Dia tidak yakin jika Arga baik baik saja, pasti ada yang di pikirkan cowok ini sekarang. Dan juga tidak biasanya Arga seperti ini.
"Gue pergi dulu" Ucap Arga seraya melangkahkan kaki nya pergi.
"Eh lo mau kemana ga?" Tanya Atta, namun tidak ada jawaban dari Arga, cowok itu pergi dari sana begitu saja.
Evan beralih netra pada Bagas. "Gas, si Arga kenapa?" Tanya Evan menyahuti.
"Gue gak tau dia kenapa" Jawab Bagas
"Gak biasa nya tuh dia kek begitu- eh tapi biasanya kalau si Arga kayak gitu, seratus persen ada masalah sama si Elma. Bener gak?" Ucap Atta
Evan mengangguk setuju. "Iya sih. Tapi kek nya hal ini beda deh, soalnya tadi di tanya ngegeleng doang. Gue yakin pasti si Arga ada masalah lain" Ucap nya dengan yakin.
Bagas berfikir sama dengan Evan. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Arga, namun entah apa itu.
Brum

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Teen FictionSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...