Lumayan lama dalam posisi mereka, seolah tidak ingin melepaskan nya. Kedua nya sama sama memeluk erat satu sama lain dalam kenyamanan.
Elma sedikit mendongkak untuk menatap Arga. Memperhatikan setiap inci dari wajah cowok itu.
"Kenapa kamu ngelakuin ini?" Tanya Elma dengan raut wajah khawatir.
"Kamu mau aku sedih? Kamu mau liat aku nangis karena kondisi kamu yang seperti ini?" Ucap gadis itu.
"Seharus nya kamu gak boleh seperti ini, ini nyakitin aku Arga. Kamu menyakiti diri kamu, aku yang merasakan sakit nya" Ucap gadis itu bertubi.
"Kamu gak tau gimana khawatirnya aku setelah dengar kalau kamu sakit, apa lagi itu karena aku-"
"Shutt" Arga menyimpan telunjuknya di bibir Elma.
Cowok itu menggeleng pelan. Dia tidak terima jika Elma menyalahkan dirinya sendiri. "Ini bukan karena kamu sayang. Ini hanya kecelakaan" Ucap Arga.
Elma yang mendengar itu menyernyitkan dahi nya. Dia menurunkan telunjuk Arga dari bibir nya.
"Kecelakaan kamu bilang?"
Arga mengangguk.
"Jelas jelas kamu dengan sengaja menginjak pecahan kaca itu ga. Itu pasti rasanya sakit. Terus percikan kaca yang kamu lempar pake gelas kalau itu kena sama mata kamu gimana? nanti jika terjadi sesuatu lebih dari ini bagaimana?" Ucap gadis itu. Raut wajahnya berubah menjadi menekuk.
"Aku tuh khawatir sama kamu, aku gak mau kamu kenapa napa" Ucap gadis itu dengan nada sedikit merengek. Bisa di bayangkan jika Elma sekarang memasang wajah seperti anak kecil.
Arga yang melihatnya pun menjadi ingin tertawa. Gemas sekali jika Elma sudah bersikap seperti ini. Cowok itu ingin rasanya mencium gemas pipi Elma sekarang juga.
"Sayang liat aku" Arga meraih wajah Elma, menyelipkan rambut gadis itu ke belakang.
Gadis itu menatap Arga dengan wajah yang semakin di tekuk dan bibir yang mengerucut.
"Aku gak kenapa napa, serius?. Rasanya aku udah sembuh karena kamu udah datang kesini" Ucap Arga untuk meyakinkan Elma.
Karena pada dasar nya memang Arga sama sekali tidak memperdulikan rasa sakit pada wajah dan kaki nya. Karena itu tidak seberapa.
"Buktinya pas tadi kamu pegang wajah aku, aku gak ngerasain apapun. Yang ada malah jadi sembuh karena kamu yang pegang" Lanjut Arga tersenyum manis.
"Ya tapi kan tadi kamu lagi tidur jadi kamu gak ngerasain apapun" Jawab Elma
Arga sedikit menghela. "Yaudah, sekarang kamu coba pegang lagi" Arga mendekatkan wajahnya ke arah Elma. "Ayok"
Gadis itu menggeleng. Dia tahu pasti itu rasanya sakit. "Gak mau"
"Ayok pegang aja pelan pelan"
Elma menggeleng lagi. "Itu pasti sakit ga. Aku gak mau"
"Yakin gak mau?" Elma mengangguk spontan.
"Yaudah kalau gitu"
Cup
Cup
Arga malah mencium pipi Elma secara bergantian, membuat gadis itu terkejut.
"Itu hukuman karena kamu udah buat aku sakit"
Elma membelakkan matanya kemudian Mencubit perut cowok itu. "Argaa..nakal kamu" gadis itu merajuk, namun setelah itu memeluk Arga dengan erat.
Arga terkekeh pelan, membalas pelukan dari gadis nya. "Aku mencintaimu" Ucap cowok itu dengan gemas mencium kepala gadis nya.
"Kamu jangan buat aku khawatir lagi ya" Ucap Elma dalam dekapan nya. "Aku gak bisa liat kamu sakit" Ucap nya manja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Teen FictionSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...