#Part 60❤

5.7K 354 12
                                    

Selamat membacaa❤❤

...................

Elma berlari di lorong koridor rumah sakit bersama dengan Arga. Gadis itu tak sama sekali melepaskan tautan tangan nya dengan tangan milik Arga. Cowok itu menjadi khawatir saat Elma menarik tangan nya dengan berlari.

Arga menghentikkan langkah Elma sebentar. Menatap gadis itu yang sedang benar benar khawatir.

"Kenapa berhenti ga? Ayok. Aku mau ketemu sama mamah juga papah" Ucap Gadis itu, dengan netranya mencari ruangan milik fadli dan Ratna.

"Hey liat aku" Arga membawa wajah Elma.

"Liat aku dulu Elma"

Gadis itu menoleh. "Apa?. Sekarang kasih tau aku dimana bang ken?"

"Iya, iya tapi pelan pelan Elma" Ucap cowok itu

"Kamu gak cape lari terus. Aku khawatir sama kamu" Arga meraih wajah Elma. Di lihat nya wajah itu sangat pucat, pasti semalam gadis ini tidak tidur dan di tambah tadi pagi Elma tidak sarapan.

"Ga ayok, aku gakpapa" Ucap nya, yang mengerti akan ke khawatiran cowok itu pada dirinya.

Arga mengehela nafas sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Iya. Tapi pelan pelan gak usah lari ya?. Sekarang kamu ikut aku" Gadis itu mengangguk, dia mengikuti Arga yang menggandeng tangan nya.

Ken akhirnya bisa bernafas lega, setelah semalaman dia tidak bisa tenang dengan kondisi orang tuanya yang sempat kritis. Dan sekarang mereka sudah melewati masa kritis nya.

Tadi dokter yang menangani kedua orang tuanya memberi tahu jika mereka akan segera di pindahkan ke ruang rawat inap VIP. Mereka akan di rawat di rumah sakit selama satu minggu sampai keaadaan mereka benar benar pulih dan sembuh.

Lelaki itu tak hentinya mengucapkan rasa syukur pada tuhan. Dia masih di beri kesempatan untuk bertemu dengan kedua orang tuanya.

Tuan Dirga dan Satya yang ada disana juga merasa ikut senang dengan kondisi fadli dan Ratna sekarang. Apalagi Tuan Dirga dia benar benar ikut merengkuh Ken, karena dia tahu betapa bahagianya putra sahabatnya itu yang benar benar tidak menyangka jika kedua orang tua nya masih ada di dunia dan masih bisa di selamatkan dari kondisinya kemarin.

"Terimakasih Tuan, sudah membantu saya, terimakasih" Seru Ken di sela sela itu.

Kentidak akan pernah tahu jika tidak ada satya dan Tuan Dirga. Tanpa mereka apakah bisa dia menemukan dan bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Cukup Ken. Ini semua atas kehendak tuhan" Jawab Dirga, mengelus pundak lelaki itu.

"Benar Ken. Saya sebagai sahabat kamu merasa senang bisa membantu kamu, kamu juga saudara bagi saya Ken" Ucap Satya

"Tidak usah banyak berucap terimakasih. Ini adalah kewajiban saya sebagai sahabat kamu" Lanjut Satya, memeluk lelaki yang sudah dia anggap sebagai saudara nya sendiri itu.

Ken tidak tahu harus mengucapkan apa lagi. Dia bersyukur di saat dia seperti ini masih ada orang orang yang mendukung dan membantunya dalam keadaan suka maupun terpuruk sekali pun.

"Terimakasih" Ucap Ken, menarik dirinya dari pelukan Satya.

Satya mengangguk tersenyum sebagai jawaban.

Ken merongoh ponsel yang ada di dalam saku celananya. Ada begitu banyak pesan dan telepon dari Elma yang tak sempat dia jawab. Semalaman memang Ken tidak membuka ponsel sama sekali, bahkan dia tidak ingat jika dia harus mengabari Elma.

Lelaki itu berniat menelpon Elma sekarang, namun suara adiknya sudah berada tepat di dekatnya.

"Bang Ken"

Possesive Mantan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang