#Part 30❤

12.7K 600 14
                                    

Selamat membaca and have fun❤

.....

Motor Arga sudah parkir tepat di depan cafe milik rafael. Langkahnya berlari masuk ke dalam sana mencari keberadaan sosok cowok itu.

Dengan mata yang menajam, tangan yang terkepal kuat Arga benar benar menelusuri seluruh sudut cafe itu dengan netra tajam nya.

"Dimana Elma" Suara nya begitu dingin namun terdengar menakutkan.

Rafael cowok itu membalikkan badan nya, mendapati Arga yang tengah menatapnya tajam.

"Ga_"

"Dimana. Elma."  Potong Arga dengan menekan kata nya. Tatapan nya benar benar memburu pada rafael.

Rafael yang tahu seolah Arga sedang marah, meski dia tidak tahu kenapa cowok itu, namun dirinya masih bersikap biasa saja.

"Lo tenang dulu" Ucap Rafael mencoba menenangkan.

"Lo bilang sekarang dimana Elma, Rafael" Rafael mengangguk, tangannya menunjuk ke arah dimana Elma duduk.

Arga mengikuti arah tunjuk rafael. Matanya semakin menajam, tangan nya pun semakin mengepal. Di sana di meja itu Elma tengah mengobrol bersama dengan seorang cowok, yang tak lain adalah aji.

Tidak ingin berlama lama, Arga segera melangkahkan kaki nya. Namun sebelum itu tangan nya di tahan oleh Rafael.

"Lepasin gue! "

"Lo jangan salah paham dulu ga, tadi Elma emang sendirian di sana. Gue juga gak tahu dia kenapa tadi, wajah nya kayak sedih gitu, jadi gue tadi coba foto dan kirim ke lo. Dan gak sengaja ada Aji di sana,  dia nyamperin Elma, tapi dia gak ngapa ngapain" Ujar Rafael Jelas.

Arga melayangkan tangan rafael, tidak peduli dengan ucapan cowok itu barusan. Arga segera pergi menghampiri Elma.

Rafael hanya bisa menghela nafas. Mau mencegah pun tidak bisa, dia sudah tau bagaimana sifat Arga, jadi dia membiarkan saja Arga untuk melakukan apa pun.

"Rafael! " Rafael menoleh, mendapati Bagas, Evan, Atta,  isty dan lea. Sekarang kelima nya menghampiri diri nya.

"Fa, si Arga mana?" Tanya Evan

"Tuh" Rafael menunjukkan arah dengan dagu nya.

"Wah bisa bahaya itu, cepet kita susul" Bagas menahan tangan Evan.

Cowok itu menggelengkan kepala nya, memberi isyarat untuk tidak kesana.

"Biarin aja, gue yakin Arga gak akan ngapa ngapain"  Ucap Bagas

"Tapi gas,  sekarang si Arga lagi emosi, dia bisa ngelakuin apapun" Jawab Evan

"Iya gas, lo mau si Aji mati di tangan si Arga?"Ujar Atta. Karena mereka tahu dalam keadaan emosi seperti itu Arga bisa saja berbuat nekad.

"Udah tenang aja, gue juga yakin si Arga gak akan ngapa ngapain" Ucap Rafael. "Mending lo semua duduk, tonton aja yang ada" Lanjut cowok itu santai.

"Sialan lo. Lagi kek gini aja masih bisa bisa nya lo bersikap santai" Ucap Atta, memang tidak habis pikir kepada teman masa Smp nya ini.

Rafael hanya terkekeh. "Udah ayok duduk, lo semua harus cobain coffe racikan terbaru gue. Sambil nonton tuh drama kan seru" Ucap nya seraya menduduki bokong nya di kursi.

"Gila lo" Ucap Evan.

Sementara yang lain nya hanya menggelengkan kepalanya. "Ayok duduk" Titah rafael lagi.

Mereka hanya menurut, isty dan lea pun ikut duduk disana. Lagian kalau Arga berbuat sesuatu pun, mereka masih bisa mencegah nya.

Sekarang tepat di hadapan Elma dan Aji, Arga menghentikan langkahnya. Mencoba untuk meredam rasa amarah yang memburu, tapi netranya menatap tajam Aji.

Possesive Mantan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang