C h a p t e r ~ 06 √

34.3K 2.7K 24
                                    

HAPPY READING

CMIIW~

•••••

Usai tragedi yang terjadi di mading tadi. Vella langsung membawa kedua cowok itu ke ruang BK. Vella melaporkan pada bu Rosa---guru BK sekolahnya dan mengatakan bagaimana kejadiannya. Alhasil, Arion dan Galang mendapatkan hukuman yang sama, yaitu skors selama tiga hari.

Kini Vella, Karisa, Galang dan Arion tengah berada di UKS. Bu Rosa meminta dua gadis yang melaporkan cowok tadi untuk mengobati luka memar yang tercetak jelas di wajah Arion dan Galang.

Arion disuruh duduk oleh Vella di atas ranjang UKS yang bersebelahan dengan ranjang Galang diobati. Hanya berbatas sebuah gorden yang tertutup membuat dua pasangan orang itu tak tahu kegiatan satu sama lain.

Karisa mengobati Galang, sedangkan Vella mengobati Arion.

Vella sedari tadi tak bersuara. Ekspresi datar dan tak banyak tanya seperti biasanya membuat Arion menebak jika gadis itu masih emosi, atau---marah?

Gadis itu mengambil kotak P3K yang berada di dalam lemari kecil UKS. Membersihkan bercak darah yang terdapat di wajah tampan Arion terlebih dahulu dengan kapas, lalu mengompresnya menggunakan es batu yang sempat dibelikan oleh anggota PMR.

Baru akan mengompres, badannya terhayung ke samping saat seseorang mendorongnya menjauh.

"Ya ampun, Arion. Kamu gak papa? Kok bisa kaya gini sih?" Flora datang dan langsung menyerobot melihat keadaan Arion. Gadis itu nampak meringis saat melihat banyak bercak memar di wajah kekasihnya.

"Pasti ini sakit, ya?" Flora menunjuk wajah Arion. Arion hanya diam, Ia malah melirik Vella yang nampak membereskan kotak P3K tadi.

"Sini, biar gue aja," ucap Flora mengulurkan tangannya pada Vella agar Vella memberikan kotak P3K tadi kepadanya.

Vella terdiam lalu mengangguk. "Obatin pacar lo yang bener, gue permisi," pamit Vella berniat untuk pergi. Namun, baru selangkah sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya.

Menoleh pada Arion. Vella menatap bingung cowok itu. "Apa?" tanyanya meminta penjelasan atas Arion yang menghentikkan langkahnya.

"Lanjutin kegiatan lo."

"Maksut lo?" Vella menatap bingung, tak mengerti ucapan Arion.

"Obatin gue," jelas Arion.

"Kan ada aku, Sayang. Aku aja yang ngobatin. Vella mungkin masih ada kegiatan lain," timpal Flora membuat Arion berdecak samar.

"Vella yang disuruh bu Rosa buat ngobatin gue, lo diem aja." Arion menatap dingin Flora, ia sedang malas bersikap lembut seperti biasanya jika bersama gadis itu.

Flora mencebik. Ia pun meletakkan kotak P3K ke atas ranjang di samping Arion duduk. "Yaudah, aku ke kantin beliin kamu air minum dulu, ya." Flora tersenyum manis pada Arion sedangkan Arion hanya mengangguk.

Setelahnya, Flora bergegas pergi untuk membeli air mineral dan juga makanan untuk Arion. Biarkan Vella mengobati Arion, toh Vella hanya wakil ketos, wajar saja bila bu Rosa menyuruh gadis itu.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang