C h a p t e r ~ 72 √

25.8K 1.7K 24
                                    

HAPPY READING❤

Yang udah mulai sekolah, semangat ya!

Buat yang lain juga, semangat!

CMIIW~

•••

Tiga bulan telah berlalu begitu cepat. Kehamilan Vella pun sudah menginjak umur empat bulan. Dan kini, wanita dengan balutan piyama daster itu tengah berada di dapur memperhatikan sang suami yang saat ini membuatkannya sarapan.

Memang masa-masa kemarin sangat berat untuk dijalani, tetapi kini keduanya memilih memulai hari baru yang lebih indah. Tak boleh terus menerus dalam kesedihan dan ketraumaan.

Vella tersenyum menatap suaminya yang fokus membalik beberapa hati ayam yang tengah digoreng. Hal yang paling ia sukai ketika pagi adalah suaminya yang memasak. Walaupun ada bi Arum, tetapi Arion lebih memilih masak sendiri untuk membuatkan sarapan istrinya.

"Vell, kamu duduk aja. Sebentar lagi mateng ini," ucap Arion begitu sadar sedari tadi Vella menatapnya terus-menerus.

"Gak mau," tolak Vella. Ia malah mencomot hati ayam yang telah matang untuk dimakan. Arion hanya menggeleng melihatnya.

Tiga bulan yang lalu Vella dan Arion resmi lulus dari masa jabatan pelajar SMA. Dan kini mereka pun telah bebas. Arion sendiri sudah memusatkan dirinya untuk terus bekerja di perusahaan milik Leon yang sebentar lagi akan menjadi hak cowok itu. Sedangkan Vella, dirinya fokus pada kehamilan. Sebenarnya Vella ingin berkuliah, tetapi Arion melarang.

Setelah semua yang Arion masak selesai. Kini cowok itu membawa lauk beserta susu ibu hamil yang ia buat ke arah meja makan. Vella menyusul dengan tangan yang menarik kaos hitam Arion dari belakang.

Usai meletakkan semuanya. Arion menarik salah satu kursi meja makan dan mempersilahkan Vella untuk duduk. Cowok itu mengambil piring, mengisinya dengan nasi dan lauk yang ia buat sesuai keinginan Vella.

"Makan yang banyak, bumil."

"Oke, Daddy. Makasih udah dimasakin!"

Arion terkekeh dan mengacak-acak rambut istrinya. Vella pun mulai memakan sarapannya dengan lahap. Ini masih pagi, bahkan keduanya belum mandi.

"Selamat pagi makhluk bumi yang dimabuk cinta!"

Vella dan Arion sontak menoleh ke arah suara. Di sana terlihat Anara yang berjalan menuju mereka dengan tangan kiri yang menteng plastik dan tangan kanan menenteng ponsel.

Anara langsung duduk di samping Vella. Dirinya mengambil hati ayam yang tersisa, lalu meletakkan plastik bawaannya di atas meja.

"Bunda buatin lo rujak nih, Dek."

Vella langsung berbinar mendengarnya. Tangannya meraih plastik tersebut tetapi Anara langsung menyembunyikannya.

"Habisin dulu sarapan lo."

Vella memberengut. Tak ayal ia pun melanjutkan sarapannya.

"Lo ke sini sama siapa, Kak?" tanya Arion.

"Gue? Sama pacar 'lah!" jawabnya bangga. Beberapa Minggu yang lalu Anara baru saja memiliki hubungan dengan seorang tentara muda. Umur mereka hanya terpaut dua tahun dan Anara pun senang karena bisa mendapatkan lelaki yang memiliki profesi yang ia harapkan sedari dulu.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang