HAPPY READING❤
CMIIW~
••••Tengah malam Arion menyibukkan diri di dapur dengan berbagai alat masaknya. Cowok dengan balutan kaos hitam dan celana pendek cream itu mencoba membuat sesuatu yang akan ia berikan pada Vella yang masih tertidur pulas di kamar.
Puluhan menit, bahkan hampir satu jam lamanya, kini sesuatu sederhana yang ia buat akhirnya pun jadi. Sebenarnya tak membutuhkan waktu lama untuk membuat, tetapi melihat tutorial lah yang harus membuatnya lama memahami.
Setelah membersihkan dapur dan mencuci tangan. Arion pun menaiki tangga menuju kamar. Semalam akhirnya dirinya tak jadi tidur diluar akibat terus-terusan menggedor pintu dan membuat Vella tak tahan.
Sampai di depan pintu. Tangannya perlahan menarik knop dengan hati-hati, kepalanya melongok masuk lebih dulu, mengintip apakah Vella terbangun atau tidak. Karena biasanya tengah malam begini, Vella dan dirinya akan menunaikan sholat tahajud bersama.
Nafas lega kini keluar begitu Vella masih tertidur pulas. Arion pun masuk dan tak lupa menutup kembali pintu. Dirinya duduk di kasur sebelah Vella, lalu tangannya menepuk-nepuk pipi wanita itu.
"Sayang, bangun. Ada maling ...," lirih Arion masih sibuk menepuk-nepuk pipi gembul Vella.
Bukannya bangun, Vella malah bergerak menarik air liurnya, dan Arion yang melihat terkekeh pelan.
"Sayang, banguuuun!"
"Emm ...." Vella bergumam parau.
"Hei, itu ada maling nyuri sendal kamu, bangun dulu. Kamu harus pukul malingnya."
Mendengar itu, mata Vella terbuka. Wanita itu menoleh dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
"Maling sendal? Mana?"
Arion tertawa keras. "Selamat ulang tahun istriku yang tercantik di dunia."
Vella terkejut begitu Arion mengangkat sebuah cake mini dengan lilin yang menyala di hadapannya. Arion tersenyum lebar dan mengecup kedua pipi serta kening Vella penuh kasih sayang.
"Aku, ulang tahun?" gumam Vella masih belum terkumpul nyawa.
"Iya! Istri aku ulang tahun. Alhamdulillah, Allah masih kasih kamu kesempatan buat ngerayain ulang tahun di usia kamu ke delapan belas ini. Sehat-sehat ya, Sayang. Semoga selalu dilindungi setiap langkah kebaikannya oleh Allah. Semoga bisa menjadi istri yang terus berbakti sama suami dan bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti. Semoga Allah kasih kamu kebahagiaan dan kamu dijauhkan dari segala keburukan. Semoga kamu masih menetap sama aku sampai tua nanti, ya? Agar kita bisa bahagia terus sama keluarga kecil kita nanti."
Vella terharu mendengar ucapan selamat sekaligus doa yang dilontarkan Arion. Ucapan tulus disertai senyum itu membuat Vella menyeka air matanya yang entah sejak kapan sudah turun.
Astaga, dirinya saja lupa dengan hari ulang tahunnya, sedangkan Arion ingat serta sudah merencanakan kejutan untuknya tengah malam ini.
Vella memeluk Arion begitu Arion sudah mengesampingkan cake buatannya. "Makasih banyak, Arion. Makasih udah inget sama ulang tahun aku. Aku kira kamu gak akan peduli."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married for a will [END]
Teen FictionTentang kehidupan Vella, gadis SMA yang harus menikah dengan lelaki bernama Arion. Pernikahan yang diawali karena adanya sebuah pesan terakhir dari sang kekasih yang telah kembali kehadapan sang maha Kuasa. Juga sudah memang sebuah rencana dari ked...