HAPPY READING❤
CMIIW~
••••
Vella tengah berada di taman belakang rumahnya. Tiga hari setelah kepergian Arion, Vella selalu bermain bersama kelinci anggora yang Arion belikan. Jika bosan, ia juga tak urung membawa kelinci tersebut masuk ke dalam rumah dan membebaskannya agar berjalan ke sana kemari setiap sudut ruangan lantai dasar dengan pintu depan yang ditutup agar tidak kabur.
Selama tiga hari juga, Vella tak pernah absen mengirimkan Arion foto dirinya yang tengah bersama kelinci tersebut. Walaupun Arion tak membaca pesan yang ia kirim, tapi Vella memaklumi. Mungkin Arion memang malas, atau mungkin saja cowok itu tengah sibuk.
"Mochi, Mochi, Mochi." Vella mengelus bulu lebat kelinci yang ia beri nama Mochi. Kemarin Vella sempat bertanya lewat pesan kepada Arion bahwa bagusnya ia harus memberi nama apa untuk kelincinya. Mengingat tak ada respon, Vella pun berinisiatif memberi nama sendiri.
"Mochi mau wortel?" tanya Vella pada kelincinya. Mochi hanya bergerak ke sana kemari dengan hidung yang mengendus-endus. Vella pun bangkit mengambil satu buah wortel berukuran besar.
Ia kembali dan berjongkok di sebelah Mochi. Diletakkannya satu wortel tersebut di atas rumput taman yang langsung diendus oleh Mochi dan tak lama kemudian dimakan.
"Makan yang banyak Mochi. Biar bisa beranak."
"Oh iya, mana mungkin beranak tanpa pasangan. Kamu cewek apa cowok sih?" Vella mengintip bokong Mochi untuk melihat jenis kelamin hewan lucu itu. Tapi Vella tampak bingung karena tak paham yang mana kelaminnya.
"Cowok kali ya?"
"Aturan Arion tuh beli dua kelinci. Biar kamu ada temen juga, atau calon pasangan."
Vella mengusap kepala Mochi dari telinga hingga ke punggung. Lalu ia mengambil ponselnya yang berada di saku celana.
"Mochi, ayo kita foto. Kita akan tunjukkan kepada tuan Arion." Vella terkekeh, ia membuka kamera ponsel lalu mengarahkan kamera tersebut ke arahnya.
Diangkatnya Mochi yang tengah memakan wortel tadi kepelukan, membuat Mochi yang tengah makan pun harus terhenti. Vella mendekkatkan pipinya dengan pipi Mochi, lalu tersenyum lebar membuat matanya menyipit membentuk bulan sabit.
"Satu, dua, tiga ...."
Cekrek!
"Lagi, lagi."
Vella mencium pipi Mochi dengan mata yang mengarah ke kamera.
Cekrek!
"Nah udah, ya. Gak usah banyak-banyak. Vella gak suka foto."
Gadis itu kembali membebaskan Mochi untuk mendarat ke rumut hijau. Lalu ia pun duduk di kursi taman dengan mencari kontak Arion.
Vella
Arion, selamat siang.
Oh iya, di sana pagi, siang, sore apa malem ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Married for a will [END]
Teen FictionTentang kehidupan Vella, gadis SMA yang harus menikah dengan lelaki bernama Arion. Pernikahan yang diawali karena adanya sebuah pesan terakhir dari sang kekasih yang telah kembali kehadapan sang maha Kuasa. Juga sudah memang sebuah rencana dari ked...