E P I L O G √

33.3K 1.5K 87
                                    

HAPPY READING❤

CMIIW~

••••

Angin berhembus menerpa wajah cantik nan sayu wanita yang tengah duduk di sebuah kursi yang letaknya di balkon kamar. Matahari terik yang sinarnya memanaskan bumi kini bercampur dengan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan.

Vella menatap lurus hamparan luas langit biru disertai awan putih. Matanya nampak kosong karena memang dirinya kini melamun. Tangannya menggenggam sebuah bingkai foto mendiang sang suami.

Bayangan kebahagiaan dirinya bersama Arion terus berputar di dalam otak. Sebuah suara yang selalu memanggilnya dengan nada lembut seolah berdengung di telinga. Vella rasa, dirinya tak akan sanggup untuk melanjutkan hidup setelah ini.

Vella kira, di ulang tahun pernikahannya yang ke satu tahun ia akan merayakan penuh kebahagiaan bersama Arion dan bayinya. Tetapi malam itu ternyata telah merenggut kebahagiaannya di saat kebahagiaan yang lain baru saja hadir.

Hidupnya nampak hitam putih. Tak ada warna lagi yang Vella lihat seperti senyuman sang suami. Arion bagaikan warna di dalam kehidupan Vella.

Dulu, Vella sempat berfikir bahwa setelah mendiang Reyland memintanya untuk menikah dengan Arion akan berakhir bahagia. Bukan dengan duka lagi seperti sekarang. Vella sempat mengira, apakah dirinya memang tidak pantas untuk mencintai seseorang sehingga semuanya berakhir duka?

Vella meyakinkan diri bahwa setelah ini dirinya tak akan membuka hati lagi untuk seseorang. Hanya ada Arion, lelaki itu akan selalu menempati hatinya meskipun jiwa dan raga sosok itu telah jauh dari jangkauannya.

Wanita itu terus menangis, sesak di dada selalu saja menemani kesehariannya. Vella ingin menentang takdir, tetapi tak bisa. Tuhan yang lebih berkuasa atas semuanya. Dan Vella sebagai hamba-Nya hanya bisa menerima meskipun amat sulit.

Vella membiarkan air matanya turun tanpa ia usap. Bagaimana dengan Arion di sana? Apakah cowok itu sudah tenang? Apakah cowok itu sudah bertemu dengan Elang? Mungkin Arion amat merindukan Elang sehingga memilih untuk menyusul.

Seseorang datang dari arah belakang, ia tersenyum lembut sembari mengusap bahu rapuh anak mantunya.

Vella tak menoleh, justru ia malah tambah terisak. Wanita paruh baya di sampingnya pasti juga amat terluka karena kehilangan anak semata wayangnya. Walaupun Arin sudah tak menangis lagi seperti dua Minggu yang lalu tepatnya saat Arion meninggal, tetapi Vella tau bahwa Arin menyimpan kesedihan tersebut dan berusaha tegar. Berbeda dengan Vella yang sama sekali tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

"Jangan menangis, Nak. Percayalah kalo Arion udah tenang di alam sana. Mamah yakin, Arion gak akan suka kalo ngelihat istrinya yang terus-terusan nangis kayak gini."

Arin mengusap wajah Vella yang basah. Ia tersenyum berusaha memberikan kekuatan.

"Ini memang sulit, tapi kamu harus menerima semuanya. Lihat anak-anak kamu, mereka butuh kamu, mereka butuh kasih sayang kamu. Mereka terabaikan, Nak, kalo kamu terus-terusan begini. Kebahagiaan kamu gak hanya bergantung sama Arion, anak-anak kamu bisa kasih kamu kebahagiaan juga. Percaya sama Mamah, kalo setelah ini akan ada kebahagiaan lagi. Kita cukup ikhlaskan apa yang udah pernah berlalu. Mamah sakit begitu liat kamu terus-terusan nangisin Arion. Mamah sendiri sudah ikhlas, Sayang."

Arin kembali mengusap air mata Vella yang kini mengucur deras. Bahu rapuh wanita muda itu terlihat bergetar hebat, lalu Vella memeluk Arin erat menumpahkan tangisannya di dalam dekapan hangat sang ibu.

"Mah, Vella gak bisa ...." Wanita itu berujar pilu.

"Vella cinta sama Arion, Mah. Vella sayang dia. Tapi kenapa harus secepet ini Arion ninggalin aku? Apa Vella gak pantes buat bahagia, Mah? Vella berharap bisa sama Arion sampai tua, tapi ternyata takdir lebih dulu misahin kita. Vella gak bisa kalo harus sendirian besarin anak-anak. Vella butuh Arion yang jadi pempimpin keluarga kecil Vella, Mah," ucapnya lirih. Dadanya terasa menghimpit sehingga begitu sesak. Ya Tuhan, sesakit ini kehilangan sosok yang amat ia cintai.

Arin mengusap-usap punggung mantunya yang bergetar. Ia mendongak begitu air matanya hendak turun dari kelopak mata. "Ssstt, Mamah tau, Sayang. Gak mudah buat kamu besarin anak sendirian. Tapi kamu gak sendiri, ada Mamah di samping kamu. Ada ayah dan bunda kamu. Ada Anara yang juga siap bantu kamu. Kamu punya keluarga besar yang lain juga, Vell. Banyak orang yang bisa bantu kamu."

Pada akhirnya, semuanya telah terjadi. Duka memang datang, dan kebahagiaan datang setelahnya. Vella hidup dengan kedua malaikat kecil yang telah dikaruniai untuknya. Dan Vella tak lagi menyimpan kesedihan yang amat-amat menyayat hati.

Arion sudah tenang. Dan Vella memilih untuk tak membuat cowok itu resah di alam sana dengan terus-terusan menangis. Vella akan tunjukkan bahwa ia bahagia kepada semuanya. Termasuk Arion.

Jika memang ini jalan hidupnya, kehilangan sosok yang ia cintai untuk kedua kali, Vella akan berusaha menerima. Tuhan tahu apa yang terbaik, dan Vella akan mengikuti semua alur skenario yang Tuhan rencanakan.

Vella tak akan pernah bertemu dan mencintai Arion bila mereka tidak dalam satu hubungan seperti pernikahan. Tuhan yang mempertemukan mereka melalui mendiang Reyland. Dan semuanya tak akan terjadi bila Reyland tak memberinya wasiat untuk menikah dengan Arion.

Karena itu, Married for a will, (menikah untuk wasiat) yang membawanya ke sebuah kehidupan seperti sekarang. Juga mempertemukannya dengan lelaki yang amat sempurna dan memberi warna serta cahaya yang bisa menyinari segala kesuraman dan kegelapan yang ada di kehidupan Vella.

"Saudara Arion Alva Ragaswara bin Leon Madev Ragaswara. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Ravella Leonna Zey dengan maskawinnya berupa uang sebesar lima ratus juta rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Ravella Leonna Zey bin Dirgantara Abimayu dengan maskawin tersebut, tunai!"

Tak selamanya yang bahagia akan berakhir bahagia, begitupun sebaliknya. Arion akan abadi di alam sana dan Vella hanya bisa mendoakan serta mengenang.

••••

Alhamdulillah, terimakasih semuanya:)

Akhirnya Vella janda🤩💘

Sejauh ini, bagaimana tanggapan kalian tentang cerita yang aku buat?

Kalian boleh kasih aku kritik dan saran begitu kalian menemukan kejanggalan yang membuat kalian gak nyaman selama baca cerita ini ya:)

Mohon maaf kalo banyak kesalahan dalam menulis, atau alur gak jelas dan yang lain.

Makasiiiii banyaaaak!


🍒🍒

Sampai jumpa, jangan lupa selalu ucap syukur kepada Tuhan. Selalu semangat jalani hari-hari kalian juga, okey!

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang