C h a p t e r ~ 48 √

28.7K 2K 34
                                    

HAPPY READING❤

CMIIW~
••••

Sore sudah berganti malam. Senja pun digantikan oleh bulan. Dan saat ini, Vella serta Arion tengah bersiap untuk pergi ke restoran. Arion mengajak Vella dinner romantis, dan Vella yang melihat Arion sangat berkeinginan pun mengiyakan.

Arion membelikannya sebuah dress cantik bewarna cream yang panjangnya selutut. Dihiasi sebuah pernak-pernik indah di setiap ruang. Juga cowok itu tak lupa memberikannya sebuah highheels yang serasi.

Vella sempat tak percaya melihatnya. Arion niat sekali. Sepertinya sudah rencana cowok itu sedari dulu.

Arion sudah menunggu di ruang tamu. Entahlah sedang apa saat ini, mungkin tengah mengobrol bersama Chelsi. Chelsi memang akan kembali ke rumah keluarganya besok.

Vella tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin. Rambutnya ia buat model bridesmaid simple, membuat dirinya tampil begitu elegan. Tak lupa memberi sedikit aksesoris rambut seperti jepitan baby's breath.

Selesai dengan semuanya. Gadis itu pun keluar dari kamar dan turun untuk menemui Arion. Ia jadi tak sabar untuk menikmati dinner nanti.

Begitu highheels yang ia gunakan menimbulkan bunyi saat bersentuhan dengan anak tangga. Dua pasang mata langsung menatap ke arah dirinya. Vella tersenyum untuk menambah pesonanya.

Arion yang baru saja mengalihkan pandangannya pada ponsel kini terkunci pada istrinya yang baru saja menuruni tangga. Vella begitu cantik dengan balutan dress yang ia berikan. Juga gadis itu merias wajahnya dengan sederhana tipe khas Vella. Refleks Arion bangkit dari duduknya dan menghampiri Vella.

Kini cowok itu menatap Vella dengan jarak yang dekat. Senyum lebarnya muncul. Sungguh, Vella berhasil membuat dirinya terkesima.

"Lo cantik," pujinya jujur. Vella tersenyum mendapatkan pujian suaminya. Arion juga tampak tampan dengan balutan tuxedo hitam.

Chelsi mendengkus saat ia disuguhkan pemandangan pasangan suami istri yang saling memuja satu sama lain. Ah, dirinya tak sabar untuk pulang supaya tidak terlalu lama menyaksikan kisah asmara sepupunya itu.

"Buruan berangkat. Keburu pagi."

Vella dan Arion sontak tersadar mendengar ucapan Chelsi. Vella menggaruk lehernya dengan kikuk. Arion tak berhenti memandanginya.

Tok! Tok! Tok!

Pintu depan diketuk dari luar oleh seseorang. Ketika Chelsi hendak bangkit, Vella mencegah.

"Biar gue aja."

Chelsi mengangguk. Ia pun kembali duduk dengan mengangkat kedua kakinya di atas sofa. Menikmati cemilan yang tersedia.

"Kamu duduk dulu sana," suruh Vella pada Arion yang masih saja berdiri.

Melihat Arion yang hanya diam, Vella terkekeh. Gadis itu menarik tangan kekar suaminya, dan mendudukkan Arion di sofa seberang Chelsi.

Lalu gadis itu berjalan menuju pintu untuk melihat siapa tamu yang datang malam-malam ke rumahnya.

Ketika membuka, keningnya mengerut saat matanya tak mendapati seorang pun yang berada di depan pintu. Bahkan ketika ia menengok sana-sini, masih saja tak menemukan tanda-tanda manusia. Apakah ia salah dengar? Sepertinya tidak. Bahkan Chelsi juga mendengarnya. Atau jangan-jangan, itu hanya orang usil saja.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang